Bisnis.com, BANDUNG - Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat diperkirakan mampu melayani sebanyak 5,6 juta hingga 12 juta penumpang per tahunnya hingga 2024.
Melihat potensi tersebut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong semua stakeholder baik kementerian/lembaga, pemda, Dinas Pariwisata, hingga pelaku usaha untuk mendukung penuh kegiatan penerbangan di Kertajati.
“Karena dengan makin baiknya konektivitas diharapkan akan meningkatkan perekonomian dan potensi wisata yang akan mendorong kesejahteraan masyarakat, serta mempersatukan Indonesia,” kata Budi, Minggu (29/10/2023).
Hari ini, Budi resmi melepas dua penerbangan perdana yaitu maskapai AirAsia rute Kertajati-Denpasar keberangkatan pukul 08.15 WIB dan penerbangan maskapai Super Air Jet rute Kertajati-Medan keberangkatan pukul 08.30 WIB.
Hal tersebut menandai resminya Bandara Kertajati beroperasi penuh melayani penerbangan domestik dan internasional, pasca pengalihan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Terdapat sebanyak tujuh rute yang dialihkan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati yaitu tujuan Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), Batam (BTH), Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), serta Palembang (PLM). Ketujuh rute tersebut dilayani pesawat jet maskapai Citilink, AirAsia, serta Super Air Jet.
Baca Juga
Sementara itu, rute penerbangan berjadwal luar negeri tujuan Kuala Lumpur, Malaysia telah beroperasi sejak pertengahan Mei 2023. Selain itu, Kertajati juga turut melayani penerbangan umroh dan haji.
Pada penerbangan hari ini, Budi menyebut tingkat keterisian (okupansi) penumpang pesawat mencapai hingga 80 persen, khususnya di rute favorit seperti Denpasar, Medan, serta Balikpapan. Okupansi diprediksi makin meningkat pada masa libur Natal dan akhir tahun.
Budi mengungkapkan usai pengalihan penerbangan Husein ke Kertajati, setiap harinya ada sebanyak 16 penerbangan dengan kapasitas tempat duduk sebesar 32.760 pax per minggu atau 4.680 pax per hari (datang dan berangkat).
Di sisi lain, pengalihan yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan. Budi menuturkan, pemerintah saat ini membutuhkan runway yang lebih panjang dari Husein agar pesawat besar seperti Boeing 777 dapat mendarat.
Bandara Kertajati sendiri memiliki luas lahan sebesar 1.800 hektar, dengan luas terminal penumpang 121.000 meter persegi dan terminal kargo 90.000 meter persegi, serta panjang runway 3.000 meter x 60 meter. Dengan begitu, penerbangan luar negeri baik dari Asia, Eropa, dan negara lainnya, bisa langsung mendarat di Jawa Barat.
Usai adanya pengalihan penerbangan, Husein masih tetap melayani angkutan niaga berjadwal dalam negeri jenis propeler dengan rute intra Jawa dan Lampung, serta penerbangan charter.