Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden dan Xi Jinping Dijadwalkan Bertemu Bulan Depan, Bakal Perbaiki Hubungan?

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan bertemu dalam KTT Ekonomi kerja sama Asia-Pasifik (APEC).
Presiden AS Joe Biden merangkul Presiden China Xi Jinping di KTT Asean G-20
Presiden AS Joe Biden merangkul Presiden China Xi Jinping di KTT Asean G-20

Bisnis.com, JAKARTA  -- Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan dengan Presiden China Xi Jinping bulan depan menyusul kunjungan diplomat China ke Gedung Putih. 

Kedua pemimpin yang belum bertemu sejak menghadiri KTT G20 di Bali tahun lalu ini kemungkinan akan bertemu dalam KTT Ekonomi Kerja Sama Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco pada November 2023.

Saat ini, Gedung Putih tidak mengonfirmasi pertemuan antara Biden dan Xi, tetapi beredar kabar bahwa dalam pertemuan Jumat (27/10) Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Penasihat keamanan AS Jake Sullivan mengatakan kedua belah pihak "bekerja sama menuju pertemuan" 

Adapun, pertemuan antara Wang dan Sullivan merupakan bagian dari kunjungan tiga hari ke Washington, DC, yang melibatkan menteri luar negeri bertemu dengan Biden serta pejabat AS teratas, termasuk Sekretaris Negara Antony Blinken.

Di sisi lain, saat ini kementerian Luar Negeri China di Beijing belum segera mengonfirmasi perjalanan ini, tetapi mengatakan bahwa ada pembahasan mengenai hubungan yang sering kali penuh ketegangan antara kedua negara.

Menurut Xinhua, media negara China tersebut menyebut Wang mengatakan kepada Biden bahwa China bertekad untuk memperbaiki dan menstabilkan hubungannya dengan AS melalui tiga prinsip "saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama saling menguntungkan.

Sebagai informasi, kedua negara ini memiliki banyak hal untuk didiskusikan secara geopolitik, termasuk perang Israel-Hamas, invasi Rusia ke Ukraina, dan pemilihan presiden di Taiwan pada awal tahun depan.

China telah menyatakan netralitasnya dalam perang di Ukraina tetapi dituduh memberikan dukungan pada ekonomi Rusia di tengah sanksi berat dari Barat.

Di Timur Tengah, para pengamat berharap bahwa Beijing dapat memainkan peran yang lebih rekonsiliasi karena hubungan yang kuat dengan Israel dan negara-negara Arab.

Sementara itu, AS sedang mempersenjatai baik Israel maupun Ukraina, tetapi secara historis juga telah mencoba untuk merundingkan kesepakatan perdamaian antara Palestina dan Israel..

Kedua negara sekarang berada dalam posisi yang memungkinkan mereka untuk bekerja sama dalam upaya untuk menurunkan ketegangan di Gaza, di mana Israel telah mengancam untuk melancarkan invasi darat.

Poin ini diangkat selama pertemuan antara Biden dan Wang, di mana presiden "menegaskan bahwa Amerika Serikat dan China harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan global," menurut pernyataan dari Gedung Putih.

AS telah menunjukkan minat dalam memperbaiki hubungan bilateral, dengan menyatakan sebelumnya bahwa kedua belah pihak membutuhkan "pengaman" untuk memastikan perbedaan pendapat tidak berkembang menjadi bentrokan militer.

Sebelumnya, hubungan bilateral memburuk selama masa pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang memulai perang dagang dengan China. 

Kemudian, kedua negara ini kian mengalami ketegangan sejak Biden menjabat pada Januari 2021, terkait dengan masalah dari Hong Kong dan Taiwan hingga dugaan penyadapan dan sanksi semikonduktor.

Pertemuan antara Xi dan Blinken di Beijing pada bulan Juni serta pertemuan antara Xi dan Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer awal bulan ini mungkin menjadi tanda bahwa hal-hal bergerak ke arah yang benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper