Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Pasar Rp772 Triliun, RI Gandeng Jerman Kembangkan Industri Drone

Industri drone lokal akan menggandeng perusahaan Jerman untuk mengembangkan produksi drone, khususnya pada integrasi sensor-sensor teknologi.
Punya potensi pasar yang mencapai US$48,6 miliar atau setara dengan Rp772,7 triliun, Industri drone lokal akan menggandeng perusahaan Jerman untuk mengembangkan produksi drone, khususnya pada integrasi sensor-sensor teknologi./Dok. Tera Drone
Punya potensi pasar yang mencapai US$48,6 miliar atau setara dengan Rp772,7 triliun, Industri drone lokal akan menggandeng perusahaan Jerman untuk mengembangkan produksi drone, khususnya pada integrasi sensor-sensor teknologi./Dok. Tera Drone

Bisnis.com, JAKARTA — Industri drone lokal akan menggandeng perusahaan Jerman untuk mengembangkan produksi drone, khususnya pada integrasi sensor-sensor teknologi. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalisasi potensi pasar yang mencapai US$48,6 miliar atau setara dengan Rp772,7 triliun (kurs Rp15.900).

Adapun, kesepakatan kerja sama industri drone RI-Jerman ditandai MoU antara PT Bentara Tabang Nusantara (BETA-UAS) dengan Rohde & Schwarz yang fokus pada bisnis dan market segmen Aerospace Defense Technology (ADT), Wireless Industrial Communication (WIC), dan Industrial Component and Research (ICR).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan industri drone dalam negeri harus lebih inovatif, berdaya saing dan mendunia.

"Industri drone merupakan bagian dari kelompok industri alat angkutan yang mengalami pertumbuhan signifikan di atas pertumbuhan ekonomi nasional sejak kuartal II/2021," kata Taufiek dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (26/10/2023).

Pada kuartal kedua tahun 2023, pertumbuhan industri alat angkutan mencapai 9,66%. Menurut Taufiek, pertumbuhan dipicu oleh kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan program Making Indonesia 4.0.

Sejauh ini, dia melihat perkembangan positif pada industri drone lokal yang saat ini mampu memproduksi dan mengembangkan teknologi tanpa awak untuk berbagai sektor seperti perkebunan, militer, dan pengawasan.

"Untuk itu, kami akan mempromosikan dan mendukung kemajuan teknologi industri drone dalam negeri melalui ajang pameran dan forum di tingkat nasional maupun internasional yang diharapkan memperluas jaringan kerja sama dan perluasan pasar," ujarnya.

Melihat potensi pasar yang begitu besar, Wakil Ketua Asosiasi Sistem & Teknologi Tanpa Awak (ASTTA), Asha Wadya Saelan mengatakan, potensi pasar drone di Indonesia pada tahun 2028 akan mencapai US$93 juta dari total USD48,6 milliar untuk potensi pasar drone dunia.

"Dengan nilai market sebesar itu seharusnya industri drone lokal mampu menguasai pasar tersebut. Penandatanganan kerja sama BETA UAS dengan Rohde & Schwarz ini memperkuat posisi Indonesia sebagai Drone Manufacturing Hub di Asia yang terpercaya dan mampu bersaing secara global," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper