Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog menyiapkan sekitar 200.000 ton beras tambahan untuk program bantuan pangan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang penyaluran bantuan sosial atau bansos beras 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM) hingga Desember 2023.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, tambahan beras tersebut akan disalurkan mulai Desember 2023.
“Jadi tambahan [bantuan beras] Desember kurang lebih 200.000 ton. Memang Pak Presiden waktu di Padang sampaikan lagi,” kata Arief kepada Bisnis, Kamis (26/10/2023).
Arief menyebut, bantuan beras sebanyak 200.000 ton tersebut berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP). Rencananya, pemerintah akan melanjutkan pemberian bantuan beras pada tahun depan, yakni Januari hingga Maret 2023, jika anggarannya memungkinkan.
Kendati demikian, rencana tersebut perlu kembali dibahas dalam rapat terbatas (ratas) bersama Jokowi.
Adapun, pemerintah tahun ini menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada 21,3 juta KPM yang merupakan bagian dari program Keluarga PKH dan penerima bantuan sembako.
Baca Juga
Bantuan tersebut bertujuan untuk memberikan bantalan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan, ditambah lagi adanya fenomena El Nino yang memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat.
Pemerintah sebelumnya telah menyalurkan bantuan beras tahap pertama pada Maret hingga Mei 2023 dengan anggaran sebesar Rp7,9 triliun. Total beras yang digelontorkan oleh Perum Bulog sebanyak 640.000 ton.
Tahap kedua, pemerintah kembali menggelontorkan dana sebesar Rp8 triliun untuk bantuan beras periode September hingga November 2023. Adapun, penyaluran bantuan untuk periode ini masih terus dilakukan.
Pemerintah kemudian kembali memperpanjang pemberian bantuan beras hingga Desember 2023, mengingat dampak panjang yang ditimbulkan oleh fenomena El Nino.
Untuk tambahan bantuan di Desember 2023, pemerintah mengucurkan sebanyak Rp2,67 triliun sehingga jika di total anggaran yang digelontorkan untuk bantuan beras mencapai Rp18,57 triliun.