Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Indonesian Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau memastikan pelaku usaha tambang tidak terpengaruh serius dari dinamika pemilihan umum atau pemilu saat ini.
Rachmat menuturkan perusahaan tambang tetap berfokus untuk menyelesaikan komitmen investasi yang sudah disampaikan ke pemerintah. Khususnya, kata Rachmat, komtimen investasi berkaitan dengan penyelesaian smelter tembaga dari PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) turut menjadi perhatian publik.
“Untuk penambang tidak terpengaruh dengan politik kita penambang ada dua hal yang paling berpengaruh yakni harga komoditas dan juga cuaca, bukan cuaca politik,” kata Rachmat dalam BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Di sisi lain, kata Rachmat, belakangan perusahaan tambang domestik tengah berupaya untuk menekan ongkos produksi di tengah fluktuasi harga mineral dan minyak mentah tahun ini.
“Kita fokus pada efisiensi mungkin siapa yang tidak efisien saat fluktuasi harga terjadi itu akan bermasalah,” kata dia.
Sementara itu, dia berpendapat, pemerintah mesti mendorong investasi tambahan pada sisi penghiliran lebih lanjut untuk menyerap hasil pengolahan bijih mineral awal yang saat ini dikerjakan industri hulu.
Baca Juga
“Karena dari penambang hasilnya sudah banyak ini dua tahun belakangan, kita menghasilkan produknya jangan disiasiakan,” kata dia.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan diramal sedikit di bawah 5%. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mematok pertumbuhan ekonomi 5,2%.
Ramalan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 di bawah target Presiden Joko Widodo itu disampaikan oleh Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri. Ekonom senior itu menyebut perlambatan pada 2024 akibat dari ketidakpastian global yang sangat tinggi.
“2023 saya ga khawatir [pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dapat terealisasi], bahwa 2024 itu mungkin kita sulit untuk mengharapkan ekspansi dari GDP growth,” katanya di Jakarta, Selasa (24/10/2023).