Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) angkat bicara terkait rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan pemisahan usaha atau spin off Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) seperti untuk Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai.
Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto menuturkan praktik pemisahan atau spin off bandara sudah menjadi hal umum yang dilakukan oleh operator bandara di luar negeri. Sebuah bandara biasanya memang berdiri sebagai sebuah entitas perusahaan tersendiri, tidak seperti di Indonesia yang dikelola oleh Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.
Bayu mengatakan, rencana pemisahan atau spin off untuk bandara seperti Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai dilakukan untuk memperkuat kesehatan bandara tersebut dari sisi finansial. Pasalnya, tidak semua bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II mencatatkan kinerja yang positif dari sisi bisnis.
Dia menjelaskan, beberapa bandara yang saat ini dikelola oleh AP I dan AP II berasal dari pengalihan aset dari Kemenhub ke BUMN operator bandara tersebut. Di sisi lain, Bayu menyebut beberapa bandara tersebut kurang profitable dari sisi perhitungan bisnis.
“Kami melihatnya [spin-off] itu hal bagus. Spin-off untuk bandara seperti Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai ini tentu akan membuat kesehatan finansialnya lebih baik,” jelas Bayu saat dihubungi, Kamis (5/10/2023).
Bayu melanjutkan, spin-off untuk bandara juga akan mempermudah pengelola untuk mencari mitra strategis baik untuk kerja sama pengelolaan, investasi, maupun bentuk kolaborasi lainnya. Dia mencontohkan, beberapa negara seperti AS, Peru, dan lainnya telah melakukan spin off untuk beberapa bandara dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Baca Juga
Selain itu, proses pemisahan juga akan meningkatkan daya saing sebuah bandara. Pasalnya, pengelola bandara nantinya dapat menentukan harga, bentuk layanan, operasional, dan lainnya tanpa memikirkan pengaruhnya terhadap bandara-bandara lain.
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Kementerian BUMN tengah mengkaji rencana pemisahan atau spin off Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Beberapa pemisahan yang direncanakan di antaranya adalah untuk Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Tiko menjelaskan, keduanya nantinya akan di-spin off menjadi operating company serta BUBU tersendiri.Dia menilai spin-off kedua bandara itu akan meningkatkan kelincahannya dalam mencari investasi atau pendanaan. Hal ini juga akan berdampak pada ekspansi yang semakin mudah.
"Jakarta dan Bali harus terpisah, karena kalau nanti digabungkan dengan keseluruhan, dia kemampuan fundraising-nya kurang," katanya.