Bisnis.com, JAKARTA - Asean Business Advisory Council (Asean-BAC) membawakan lima proyek strategis yang melibatkan pemerintah hingga sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara Asean.
Sebagaimana diketahui, Asean-BAC melalui agenda Asean Business & Investment Summit (ABIS) 2023 memfasilitasi pertukaran ide dan perspektif dalam upaya kolaborasi strategis Asean.
Ketua Asean Business Advisory Council (Asean-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan ide-ide yang disampaikan tersebut baru langkah awal, sedangkan untuk perlu aksi nyata untuk mewujudkan hasil yang memberikan perubahan.
"Kita ingin menjembatani inovasi strategis dengan inisiatif pemerintah dan kontribusi swasta. Disini, saya berdiri dengan 7 dari lead Asean-BAC, avenger kami akan mempresentasikan legacy proyek kami," ujar Arsjad di Hotel Sultan, Senin (4/9/2023).
Adapun, lima proyek yang dimaksud berkenaan dengan digital transformation, sustainable development, health resilience, food security, trade & investment facilitation.
Dalam isu transformasi digital, legacy project pertama yakni Asean QR Code, saat ini berhasil terhubung dengan berbagai negara seperti Indonesia dengan Singapura, Thailand dan Malaysia, Vietnam dan Thailand, serta Kamboja.
Baca Juga
Hal ini mampu mendorong UMKM untuk bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di kawasan, yang diprediksi mencapai US$133 miliar pada tahun 2025.
Legacy project berikutnya, yakni Wiki Entrepreneur dan Marketplace lending Platform, Asean-BAC telah mendukung UMKM dalam mengakses infomasi dan pembiayaan untuk usahanya.
Dia menuturkan pada 8-11 Agustus 2023 akan ada business matching antara pihak Japan External Trade Organization (Jetro) dengan Kadin Indonesia, untuk menghubungkan UMKM Indonesia dan Jepang guna saling berbagi pengalaman dan best practice.
Di sisi lain, diketahui bahwa terdapat juga Asean Mentorship for Entrepreneurs Network yang siap untuk memberikan pelatihan dan seminar bagi UMKM di Indonesia hingga Asean.
Selanjutnya, pada isu pembangunan berkelanjutan, Asean-BAC telah mendapatkan pencapaian dalam legacy Asean Carbon Center of Excellence dan Net Zero Hub pada ASEAN Carbon Center of Excellence telah dibuat ASEAN Alliance on Carbon Market (AACM).
Net Zero Hub yang turut didorong Asean-BAC telah berhasil mendorong kerjasama antar perusahaan di Asean, yang nantinya akan saling membagikan pengetahuan dan praktik, saat mereka berupaya untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mencapai emisi nol karbon.
Pada isu ketahanan kesehatan, Asean-BAC telah berhasil mengumpulkan perusahaan obat-obatan, vaksin, infrastruktur kesehatan, hingga institusi penelitian di bidang kesehatan untuk membentuk jaringan kemitraan yang kuat dan mendukung Asean One-Shot Campaign.
Tujuannya sendiri adalah untuk mengembangkan vaksin, terapi, hingga infrastruktur kesehatan yang nantinya berguna untuk meningkatkan ketahanan kesehatan di kawasan.
Dari sisi ketahanan pangan, Asean-BAC telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Sinar Mas Agro Resource & Technology (SMART) dan stakeholder terkait lainnya yang bergerak di sektor pangan seperti jagung, minyak sawit, dan hortikultura.
Seluruh pihak yang tergabung di dalamnya akan memberdayakan UMKM dan petani, khususnya pada beberapa sektor ini, dengan sumber daya dan akses pasar yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan.
Terakhir, pencapaian Asean-BAC melalui Asean Business Entity sebagai bagian dari isu prioritas fasilitasi perdagangan dan investasi. Dari pencapaian legacy ini yang dinilai penting adalah terbentuknya komitmen perusahaan seperti Astra International Tbk., Sinar Mas, dan perusahaan lainnya untuk meningkatkan investasi intra-ASEAN.