Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Ungkap 4 Masalah dan Tantangan UMKM Indonesia

Bank Indonesia memaparkan empat masalah dan tantangan yang dihadapi UMKM Indonesia.
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id

Bisnis.comJAKARTA - Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI) Yunita Resmi Sari memaparkan identifikasi empat masalah dan tantangan UMKM Indonesia. 

Pertama, adalah mempertahankan UMKM dalam ekosistem digital. BI percaya bahwa ekosistem digital adalah katalisator untuk inklusi keuangan. 

“Bagaimana mempertahankan dan meningkatkan keterlibatan UMKM dalam ekosistem digital saat ini masih cukup sulit, karena kita sedang memasuki era new normal setelah pandemi,” ungkap Yunita dalam ADB Indonesia Development Talk, Selasa (29/8/2023). 

Kedua, adalah bagaimana dalam meningkatkan kapasitas, kualitas, dan produktivitas UMKM agar berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian dan perdagangan global. 

Bank Indonesia sendiri percaya bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain global. Namun, perlu adanya upaya terus menerus dan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas. 

Ketiga, adalah memperluas akses keuangan bagi UMKM saat ini. Diketahui hanya 25 persen UKM Indonesia yang memiliki akses keuangan. 

Keempat, adalah kesadaran lingkungan dari ancaman global. Yunita mengatakan bahwa UKM Indonesia perlu untuk menerapkan proses ramah lingkungan dalam produktivitas mereka. 

Sebagai catatan, UMKM sendiri memiliki peran sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UMKM masih menghadapi tantangan seperti terbatasnya akses dalam pembiayaan, terbatasnya akses pembiayaan, kesiapan digital, dan akses pemasaran.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yunita, yakni data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2019, UMKM memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 57,14 persen, yakni sebesar Rp7.034.14 triliun. 

Kemudian, UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 96,92 persen, yakni sebesar 119,56 juta tenaga kerja. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper