Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IBC Finalisasi Komitmen Investasi Megaproyek Pabrik Baterai LG & CATL

Indonesia Battery Corporation (IBC) menargetkan studi kelayakan investasi pabrik baterai dengan konsorsium LG dan CATL rampung 1-2 bulan ke depan.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation tengah memfinalisasi studi kelayakan investasi konsorsium baterai listrik Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) dan LG Energy Solution Ltd (LGES).

IBC menargetkan studi kelayakan investasi industri baterai setrum itu rampung 1-2 bulan ke depan. 

“Mudah-mudahan studi kelayakan bisa selesai dalam 1 hingga 2 bulan ini berbarengan dengan joint venture agreement sehingga tahun depan bisa mulai konstruksi,” kata Direktur Pengembangan dan Operasi IBC Jeffrie N Korompis saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (24/8/2023). 

CATL lewat konsorsiumnya di Indonesia, PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd. (CBL) berkomitmen untuk menanamkan investasi sebesar US$6 miliar atau setara dengan Rp92,48 triliun (asumsi kurs Rp15.349 per US$) yang tergabung ke dalam proyek dragon. 

Sementara itu, konsorsium LG yang tergabung ke dalam proyek penghiliran Titan berkomitmen untuk membenamkan investasi sebesar US$8 miliar setara dengan Rp122,79 triliun. 

“Untuk modal pengembangan belum turun karena masih negosiasi dengan mitra dan studi kelayakan sedang difinalisasi untuk menentukan berapa nilai investasi dari proyek,” tutur Jeffrie. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan kelanjutan megaproyek pabrik baterai kerja sama antara BUMN dan LG Konsorsium.

Bahlil mengatakan LG sepakat dan berkomitmen untuk melanjutkan proyek grand package kerja sama proyek baterai listrik setelah sempat terkendala usai diterbitkannya aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat yang memengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia. 

“Kementerian Investasi berkomitmen terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat khususnya kedua negara Indonesia dan Korea. Proyek ini merupakan proyek yang digagas hasil pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea sejak tahun 2019 yang lalu,” kata Bahlil dalam keterangan resmi, Kamis (3/8/2023).

CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon juga menyampaikan apresiasinya terhadap pemerintah Indonesia dan BUMN yang terus memberikan dukungannya bagi mega proyek ini. 

Kwon mengatakan bahwa saat ini konsorsium siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium sehingga dimungkinkan konstruksi pada 2023.

“LG mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Tanpa dukungan pemerintah sangat mustahil untuk bisa mencapai kesepakatan untuk memulai realisasi, saat ini LG telah menyelesaikan hal yang tersulit dalam negosiasi antar konsorsium yaitu penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok,” katanya.

Kwon menambahkan setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah. Dia pun menargetkan akan memulai konstruksi pabrik katoda pada tahun ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper