Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Tenaga Kerja AS Melambat pada Juli 2023, Tingkat Pengangguran Turun ke 3,5 Persen

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan nonfarm payrolls (NFP) meningkat 187.000 pekerjaan pada Juli 2023.
Tenaga kerja AS. Seorang pria dalam bursa kerja yang diselenggarakan oleh New Hanover NCWorks dan Dewan Pengembangan Tenaga Kerja Cape Fear di Wilmington, North Carolina, Rabu, 20 Juni 2023./Bloomberg
Tenaga kerja AS. Seorang pria dalam bursa kerja yang diselenggarakan oleh New Hanover NCWorks dan Dewan Pengembangan Tenaga Kerja Cape Fear di Wilmington, North Carolina, Rabu, 20 Juni 2023./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat masih mempertahankan laju pertumbuhan lapangan kerja yang kuat pada bulan Juli 2023. Di sisi lain, kenaikan upah dan penurunan tingkat pengangguran menunjukkan berlanjutnya kondisi pasar tenaga kerja yang ketat.

Melansir Bloomberg, Jumat (4/8/2023), Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan nonfarm payrolls (NFP) meningkat 187.000 pekerjaan pada Juli. Adapun Data untuk bulan Juni direvisi lebih rendah menjadi 185.000 dari 209.000 yang dilaporkan sebelumnya.

Di sisi lain, tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 3,5 persen, salah satu level terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Kenaikan angka tenaga kerja dan pendapatan yang masih sehat menunjukkan bahwa ekonomi mampu bertahan dalam periode kenaikan suku bunga untuk menurunkan laju inflasi yang tinggi. Hal ini juga berkontribusi terhadap tingkat keyakinan konsumen, yang dapat menjadi pertanda baik untuk pengeluaran dan pertumbuhan ekonomi,.

Ekonom LH Meyer/Monetary Policy Analytics Derek Tang mengatakan data NFP hari ini sejalan dan konsisten dengan tujuan Federal Reserve untuk melakukan ”soft landing" perekonomian AS.

"Pertumbuhan data tenaga kerja turun dengan sangat baik, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin,” ungkapnya.

Pendapatan rata-rata per jam naik 0,4 persen dari bulan Juni (mom) dan 4,4 persen dari tahun sebelumnya (yoy), keduanya lebih kuat dari perkiraan. Meskipun demikian, pertumbuhan gaji telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan, karena penawaran dan permintaan pekerja menjadi lebih seimbang setelah kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi selama bertahun-tahun.

Dikombinasikan dengan inflasi yang berjalan pada laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun terakhir, data tersebut mendukung ekspektasi bahwa the Fed dapat menjinakkan inflasi tanpa menyebabkan resesi.

The Fed melanjutkan kenaikan suku bunga pekan lalu dan membuka opsi kenaikan lebih lanjut. Data yang dirilis esok hari juga akan membantu keputusan The Fed berikutnya pada bulan September.

Gubernur The Fed Jerome Powell dan pejabat bank sentral lainnya menekankan bahwa keputusan bulan September akan bergantung pada data yang masuk, dan masih banyak yang akan datang.

Ekonom Bloomberg Anna Wong dan Stuart Paul mengatakan pasar tenaga kerja AS mulai mendingin, sehingga memberikan dorongan terhadap disinflasi sepanjang tahun ini.

”Kenaikan suku bunga FOMC pada bulan Juli kemungkinan adalah yang terakhir sebelum jeda yang diperpanjang,” ungkap mereka.

Data tenaga kerja kali ini mengindikasikan bahwa ketidaksesuaian tenaga kerja perlahan-lahan mulai berkurang. Tingkat partisipasi keseluruhan, yang merupakan bagian dari populasi yang bekerja atau mencari pekerjaan, bertahan di 62,6 persen pada bulan Juli, masih yang tertinggi sejak Maret 2020.

Namun, tingkat partisipasi untuk usia 25-54 tahun turun untuk pertama kalinya sejak akhir tahun lalu, sebagian besar disebabkan oleh wanita yang meninggalkan angkatan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper