Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan proses pembangunan kembali atau rekonstruksi Jembatan Cikreteg yang dianggarkan mencapai Rp56,9 miliar akan rampung pada Oktober 2023 mendatang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa, rampungnya rekonstruksi jembatan yang menghubungkan wilayah Bogor-Sukabumi tersebut diharapkan mampu mengembalikan kemudahan aksesibilitas masyarakat agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.
Dia juga berharap, dengan konektivitas yang semakin lancar, hal itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/8/2023).
Untuk diketahui, perbaikan permanen Jembatan Cikreteg dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Ditjen Bina Marga dengan mengganti seluruh struktur bentang jembatan, yakni stage 1 sisi barat dan stage 2 sisi timur. Jembatan dibangun dengan panjang bentang 50,8 meter dan total lebar 13 meter.
Per 1 Agustus 2023, progres konstruksi kumulatif jembatan Cikreteg mencapai 46,96 persen. Dengan rincian, progres konstruksi stage 1 telah mencapai 99,2 persen dan stage 2 mencapai 8,22 persen.
Baca Juga
Dalam laporannya, struktur jembatan berupa PCI girder dengan jumlah titik borepile 42 buah. Konstruksi jembatan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya (Persero) sejak dikeluarkan SPMK tanggal 8 Desember 2022.
Selama masa konstruksi, Kementerian PUPR telah memasang jembatan Bailey sebagai penanganan darurat pascabencana longsor untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas. Masyarakat dari Bogor menuju Sukabumi atau sebaliknya juga dapat melewati jalur alternatif yang telah disiapkan , yakni Tol Bocimi (Bogor - Ciawi - Sukabumi) serta jalur alternatif lainnya seperti Tapos - Pasar Cikreteg.Sebagai gambaran, kondisi eksisting Jembatan Cikreteg merupakan badan jalan dengan ketinggian timbunan 20 meter di atas struktur gorong-gorong dari pasangan bata berdiameter 5 meter yang diestimasi berusia lebih dari 100 tahun.
Pada awal tahun lalu, jembatan ini diterpa longsor akibat tingginya intensitas hujan serta meningkatnya debit sungai di lokasi jembatan Cikreteg sejak bulan November 2022 hingga Februari 2023.