Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tambahan anggaran untuk melanjutkan pemberian bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras periode Oktober hingga Desember 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pihaknya telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp8 triliun untuk 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
“Bapak Presiden telah meminta untuk kami menambah lagi bantuan pangan untuk masyarakat kelompok miskin. Jadi nanti pada Oktober hinga Desember kami akan menambahkan Rp8 trilliun,” ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (24/7/2023).
Sama seperti sebelumnya, para KPM akan menerima bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram (kg) per bulan. Artinya, secara total masing-masing KPM akan menerima beras seberat 30 kg. Untuk itu, pemerintah juga perlu menyiapkan 640.500 ton beras untuk penyaluran periode Oktober-Desember 2023.
Adapun penambahan bansos tersebut sebagai langkah pemerintah untuk memperkuat ekonomi masyarakat di tengah guncangan dalam negeri hingga global.
“Ini adalah tambahan bansos yang kami rasa perlu untuk diperkuat pada saat guncangan dan tekanan masih kami lihat dan pemulihan ekonomi jangan sampai meninggalkan kelompok yang paling rentan, sehingga kami melindungi dan memperkuat kelompok rentan,” katanya.
Baca Juga
Hingga akhir bulan lalu, Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) sebagai penyalur bansos hampir merampungkan tugasnya. Langkah pemerintah yang telah berlangsung sejak Maret tersebut pun efektif terhadap penurunan inflasi.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengatakan, program berdampak terhadap turunnya inflasi sebesar 0,15 persen pada Mei 2023.
Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2023, beras tak lagi menjadi komoditas dominan penyumbang inflasi pada komponen harga bergejolak atau volatile food.
Inflasi pada komponen tersebut juga tercatat menurun dari 0,49 persen pada Mei 2023 menjadi 0,44 persen pada Juni 2023.