Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin membeberkan alasan Rusia keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam atau Black Sea Grain.
"Kelanjutan kesepakatan ekspor biji-bijian tidak sesuai dengan tujuan kemanusiaan dan telah kehilangan maknanya," ujar Putin dalam artikel yang dimuat di situs resmi Kremlin dikutip dari Reuters, Senin (24/7/2023).
Putin menegaskan bahwa syarat-syarat Rusia untuk perpanjangan kesepakatan tersebut telah diabaikan. Diketahui bahwa pekan lalu Moskow keluar dari kesepakatan yang memungkinkan Ukrainamengekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam, untuk meringankan krisis pangan global di tengah perang Rusia vs Ukraina.
Tuntutan utama yang disampaikan Putin agar Moskow kembali ke kesepakatan Black Sea Grain, ternyata tidak secara langsung merujuk pada tujuan-tujuan kemanusiaan.
Setelah keluar dari kesepakatan tersebut, Rusia telah menggempur pelabuhan-pelabuhan pengekspor makanan Ukraina hampir setiap hari sejak pekan lalu.
Sebuah serangan pada Minggu (23/7/2023) di pelabuhan selatan Odesa menewaskan satu orang dan melukai puluhan lainnya.
Baca Juga
Dalam sebuah pernyataan menjelang KTT Rusia-Afrika kedua yang akan berlangsung di St Petersburg pada minggu ini, Putin mengatakan bahwa Rusia mengharapkan rekor panen tahun ini.
"Saya ingin memastikan bahwa negara kami mampu menggantikan gandum Ukraina baik secara komersial maupun gratis, terutama karena kami kembali memperkirakan rekor panen tahun ini," kata Putin.
Rusia dan Barat semakin bersaing untuk mendapatkan pengaruh di Afrika. Meskipun Moskow sejauh ini hanya berinvestasi sedikit di sana, menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rusia telah melakukan upaya diplomatik untuk memenangkan dukungan di benua itu.
Dalam pemungutan suara PBB pada Maret 2022 untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, 28 negara Afrika memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Namun, 25 negara lainnya memilih abstain atau tidak memberikan suara sama sekali.
"Rusia akan terus berupaya keras untuk mengatur pasokan biji-bijian, makanan, pupuk, dan lainnya ke Afrika. Kami sangat menghargai dan terus mengembangkan seluruh hubungan ekonomi dengan Afrika secara dinamis," ujar Putin.