Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jababeka (KIJA) Investasi Jumbo Bikin Movieland 35 Hektare

PT Jababeka Tbk. (KIJA) mengembangkan kawasan industri film dan televisi Indonesia bernama Jababeka Movieland seluas 35 hektare.
PT Jababeka Tbk. (KIJA) mengembangkan kawasan industri film dan televisi Indonesia bernama Jababeka Movieland seluas 35 hektare.
PT Jababeka Tbk. (KIJA) mengembangkan kawasan industri film dan televisi Indonesia bernama Jababeka Movieland seluas 35 hektare.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jababeka Tbk. (KIJA) mengembangkan kawasan industri film dan televisi Indonesia yang diperkenalkan dengan sebutan Jababeka Movieland di atas lahan seluas 35 hektare.

Kawasan ini telah dikembangkan sejak 2008 dan diresmikan tahun ini oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uni di Gedung Movieland, Kota Jababeka Cikarang, Sabtu (8/7/2023).

Founder dan Chairman KIJA, Setyono Djuandi Darmono mengatakan dalam kurun waktu 18 tahun itu kawasan Movieland telah berkembang menghadirkan bangunan dan fasilitas untuk kebutuhan shooting untuk industri perfilman.

"Ini sudah terdiri dari 35 hektare yang khusus [Movieland], tapi di luas 5.600 hektare [Kota Jababeka Cikarang] juga banyak bangunan lain. Biasanya, hitungannya per hektare itu US$100 juta, jadi kalau 36 hektare, kira-kira US$3,5 miliar [Rp52,5 triliun]," kata Darmono dalam peresmian Jababeka Movieland, Sabtu (8/7/2023).

Dia berharap kawasan Movieland dapat menjadi pusat industri film dan televisi terintegrasi yang menyediakan semua fasilitas program studi film, studio film dan taman tema perfilman, seperti di Universal Studios, Amerika Serikat.

Selama 18 tahun dikembangkan, kawasan ini telah membangun beragam fasilitas produksi film seperti Apartemen Elvis dan Monroe, Hotel Ibis Style dan Sunerra Antero, cluster perumahan modern The Oscar dan Beverly Hills Pavilion Housing, area komersial Hollywood Junction, Ruko Rodeo Drive, Hollywood Plaza, Movie Boulevard, Ruko Hollywood Boulevard, dan Sekolah BPK Penabur.

Jababeka Movieland telah menjadi pilihan untuk kebutuhan industri film terlebih bagi para produser Production House dalam pembuatan FTV (film televisi), layar lebar, sinetron, atau iklan.

Salah satunya Jababeka Movieland menjadi tempat produksi film box office berjudul "Foxtrot Six" yang telah tayang di bioskop Indonesia. Bahkan, pada tahun pertama berdiri, sebanyak 150 film telah diproduksi di kawasan tersebut.

"Bangunan dan fasilitas yang ada Kota Jababeka sudah bisa membantu untuk kebutuhan shooting. Apakah untuk latar belakang cerita yang butuh latar tempat perkotaan, perkantoran, rumah sampai perdesaan," ujarnya.

Menurutnya untuk keperluan shooting dan produksi serial televisi, Movieland memiliki latar tempat yang lengkap yang sulit ditemukan di kawasan lain seperti hotel, rumah, sekolah dari jenjang TK sampai universitas, persawahan, mal, rumah sakit, lapangan golf, taman rekreasi, pusat kuliner, lahan terbuka hijau dan studio.

Dengan demikian, para produser film atau televisi ingin shooting FTV, sinetron, atau layar lebar sudah bisa datang ke Kota Jababeka karena letaknya strategis yang dekat dengan Jakarta dan dikelilingi kemudahan infrastruktur.

Di samping itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pengembangan fasiltias di Movieland berpotensi menekan ongkos produksi film/serial, memudahkan perizinan, dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku ekonomi kreatif subsektor film.

"Saya melihat dari ekosistem perfilman, perizinan, biaya-biaya keamanan, dan biaya-biaya lainnya ini [Movieland] bisa menekan lebih dari 20 persen [biaya produksi]. Saya harapkan jika ongkos bisa ditekan, maka pendapatan dan kesejahteraan para pelaku ekonomi kreatif," terangnya.

Kemenparekraf pun mengharapkan ada kolaborasi yang dihasilkan oleh pemerintah daerah bersama Jababeka Movieland dan stakeholder perfilman.

Peresmian Jababeka Movieland dilanjutkan dengan adanya empat penandatanganan MoU, yaitu antara (1) perusahaan Umum Produksi Film Negara (Perum PFN) dengan PT Jababeka Tbk, (2) Badan Perfilman Indonesia (BPI) dengan PT Jababeka Tbk, dan (3) BPI dengan President University, (4) PFN dengan President University.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper