Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam (ANTM) Targetkan Setoran PNBP 2023 Lebih Gede dari Tahun Lalu

Antam (ANTM) optimistis setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu.
Karyawan menunjukan emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mencatatkan kontribusi terhadap negara lewat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp2,82 triliun tahun lalu, PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) atau Antam optimistis meraih lebih besar pada tahun ini. 

Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan bahwa pihaknya berupaya menerapkan good mining practices dan meningkatkan kontribusi kepada negara setiap tahunnya. 

Sebagai BUMN pengelola cadangan mineral strategis Indonesia, komitmen Antam untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terkait pajak maupun PNBP harus kuat.

"Pada 2022, dengan dukungan kinerja positif, perusahaan mampu meningkatkan kontribusi kepada Negara dari hasil pajak dan PNBP tersebut sebesar 15 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp2,44 triliun," kata Faisal dalam keterangan resmi, Jumat (7/7/2023).

Faisal memastikan perusahaan yang merupakan bagian holding BUMN MIND ID pun akan hadir dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan berkontribusi dalam penerimaan negara dan juga masyarakat. 

Hingga kuartal I/2023, Antam mencatatkan kinerja positif dengan bertumbuhnya laba berjalan mencapai Rp1,66 triliun atau tumbuh 13 persen (year-on-year/yoy) dari laba berjalan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,47 triliun. 

Pada periode kuartal I/2023, capaian laba kotor sebesar Rp2,85 triliun, tumbuh 16 persen yoy dari capaian laba kotor pada kuartal I/2022 sebesar Rp2,45 triliun. Sementara itu capaian laba usaha Antam pada kuartal I/2023 tercatat sebesar Rp1,91 triliun, tumbuh 18 persen dibandingkan kuartal I/2022 sebesar Rp1,62 triliun. 

Dari sisi posisi keuangan perusahaan, pada kuartal I/2023 Antam mampu memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian Antam sebesar Rp25,33 triliun yang tumbuh 7 persen yoy dari nilai ekuitas pada akhir tahun 2022 sebesar Rp23,71 triliun.

Faisal menjelaskan bahwa secara bisnis tahun ini perusahaannya akan berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri.  

"Kami akan fokus pada pasar domestik, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit. Hal tersebut sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk melarang eskpor nikel dan bauksit, serta terus mengupayakan nilai tambah pada produknya," tambahnya. 

Faisal menyebut dalam menjalankan bisnis sebagai pengelola komoditas nikel, emas, dan bauksit, Antam memerhatikan keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen Antam dalam pengelolaan kinerja operasi, lingkungan, dan sosial yang dilakukan secara berkelanjutan. 

Dengan berlandaskan tata Kelola perusahaan yang baik, Antam juga menjalankan komitmen environment, social, and governace di seluruh aspek operasi perusahaan.

Berbagai upaya pengelolaan lingkungan yang baik dan sesuai dengan prinsip keberlanjutan dilakukan Antam melalui berbagai program seperti penerapan teknologi yang tepat guna, andal dan ramah lingkungan. Menurut Faisal, hal ini dilakukan untuk menurunkan konsumsi energi. 

"Antam juga menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk membantu proses efisiensi energi dan pemantauan. Melalui pemanfaatan energi hijau dan upaya-upaya penurunan emisi GRK yang dilakukan, diharapkan akan mampu membantu Antam dalam upaya pengelolaan lingkungan yang lebih baik demi keberlanjutan Perusahaan," ujar Faisal. 

Atas kepatuhan Antam dalam pemenuhan kewajiban aspek perpajakan, pada Februari lalu perusahaan pun meraih penghargaan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sebagai 'Wajib pajak dengan Kontribusi Penerimaan Terbesar Tahun 2022' dan 'Wajib Pajak Holding dan Subholding Pendukung Kepatuhan Grup Usaha Tahun 2022'.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper