Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan nilai investasi pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menyentuh US$2,2 miliar atau setara Rp33 triliun per Mei 2023.
Adapun total nilai investasi proyek smelter yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ini mencapai US$33 miliar atau Rp45 triliun. Sampai dengan Mei lalu, pembangunan tersebut juga telah menyerap 15.000 tenaga kerja Indonesia.
“Melalui proyek smelter ini, kita lakukan hilirisasi untuk penciptaan nilai tambah. Kita ingin Indonesia yang tidak hanya dikenal karena sumber daya alamnya saja, tetapi karena produknya,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).
Dia menambahkan bahwa hilirisasi sumber daya sudah terbukti mampu meningkatkan pendapatan negara. Nikel, misalnya, melesat dari US$3,3 miliar menjadi US$30 miliar setelah pemerintah menyetop ekspor nikel dan melakukan hilirisasi.
Berdasarkan laporan yang diterima Bisnis, pembangunan proyek smelter Freeport ini telah mencapai 70,6 persen. Adapun realisasi investasi senilai Rp33 triliun hingga Mei 2023 telah digunakan untuk pemadatan tanah hingga pemasangan tiang pancang.
Perinciannya, pembangunan tiang pancang telah selesai 100 persen, pekerjaan beton mencapai 67 persen, instalasi baja 36 persen, instalasi baja di area tangki 32 persen, dan pembangunan pelabuhan sudah mencapai 98,6 persen.
Smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga hingga 1,7 juta ton per tahun, sementara produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600.000 ton per tahun.
Produk lain juga akan dihasilkan, mulai dari produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6.000 ton per tahun, asam sulfat 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150.000 ton per tahun.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan bahwa proyek smelter ini merupakan kontribusi Freeport Indonesia dalam hilirisasi pertambangan, sesuai dengan fokus pemerintah Indonesia yang mendorong transformasi ekonomi melalui hilirisasi.