Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Foil Tembaga Dibangun di Gresik, Luhut Pamer Kalahkan Vietnam hingga AS

Presiden Jokowi melakukan ground breaking proyek pembangunan pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur yang memiliki kapasitas produksi terbesar se-Asia Tenggar
Pabrik Foil Tembaga Dibangun di Gresik, Luhut Pamer Kalahkan Vietnam hingga AS. Menko Luhut Binsar Pandjaitan / Bisnis-Khadijah Shahnaz.
Pabrik Foil Tembaga Dibangun di Gresik, Luhut Pamer Kalahkan Vietnam hingga AS. Menko Luhut Binsar Pandjaitan / Bisnis-Khadijah Shahnaz.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) proyek pembangunan pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini merupakan milik PT Hailiang Nova Material.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa pabrik foil tembaga itu merupakan yang pertama di Indonesia dengan kapasitas produksi terbesar di Asia Tenggara.

"Dan kita berhasil mengalahkan Vietnam, Meksiko, Amerika Serikat dan Hungaria dalam pemilihan lokasi ini. Karena mereka waktu itu punya pilihan," ujarnya dikutip dari YouTube Setpres, Selasa (20/6/2023).

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan bahwa pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada Mei 2024 atau bersamaan dengan selesainya smelter Freeport.
"Oleh karena itu proyek smelter Freeport ini tidak boleh terlambat," ujarnya.

Menko juga menjelaskan bahwa pembangunan pabrik ini memakan waktu 12 bulan, mulai dari ground breaking hinggga commercial operation.

"Hal ini akan menjadi rekor tercepat pembangunan proyek-proyek tembaga di dunia sekaligus menunjukkan reputasi investasi Indonesia," imbuh Luhut.

Oleh karena itu, sambungnya, dukungan penuh dari seluruh pihak terkait dibutuhkan, di antaranya percepatan perizinan, hingga pemberian insentif seperti tax holiday yang tidak boleh terlambat.

Lebih lanjut, pabrik foil tembaga ini diperkirakan bisa menyerap sekitar 1.950 tenaga kerja dengan komposisi 95 persen merupakan pekerja lokal.

"Sebagian besar dari mereka akan dilatih di Tiongkok [China] selama 3-6 bulan untuk memastikan transfer teknologi dalam hal pengoperasian bisa dimulai," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper