Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani dan DPR Sepakati Target Pertumbuhan Ekonomi 2024 5,1-5,7 Persen

Menkeu Sri Mulyani dan Komisi XI DPR RI sepakati target pertumbuhan ekonomi 2024 berada di kisaran 5,1-5,7 persen.
Menkeu Sri Mulyani membacakan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2024 dalam rapat Paripurna DPR RI, Selasa (30/5/2023). Dok Kemenkeu RI
Menkeu Sri Mulyani membacakan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2024 dalam rapat Paripurna DPR RI, Selasa (30/5/2023). Dok Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Dewan perwakilan Rakyat (DPR) RI menyepakati asumsi dasar makro untuk penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Pemerintah dan DPR sepakat pertumbuhan ekonomi pada 2024 ditargetkan pada kisaran 5,1 hingga 5,7 persen.

“Kita sepakati asumsi dasar makro dalam KEM PPKF [kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal] 2024,” kata Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir dalam rapat kerja bersama dengan pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun, rapat tersebut memutuskan untuk menurunkan batas bawah target pertumbuhan ekonomi 2024 dari yang sebelumnya 5,3 persen menjadi 5,1 persen.

Anggota Komisi XI DPR RI menyampaikan bahwa dinamika dan risiko ekonomi dunia serta potensi dampaknya ke Indonesia menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan asumsi pertumbuhan ekonomi.

“Eskalasi tensi geopolitik telah meningkatkan ketidakpastian dan fragmentasi global. Hal ini juga terlihat dari tren menurunnya kinerja ekonomi global, khususnya di banyak negara maju,” katanya saat membacakan laporan Panitia Kerja Pertumbuhan EKonomi dan Inflasi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa penurunan batas bawah target pertumbuhan ekonomi untuk 2024 mengindikasikan bahwa risiko ke depan masih terus meningkat.

Hal ini juga sejalan dengan proyeksi beberapa lembaga internasional yang memperkirakan ekonomi akan melemah pada semester II/2023 dan berlanjut pada 2024.

“Jadi memang baik untuk membuat lower end atau batas bawah diturunkan dari 5,3 persen ke 5,1 persen,” katanya.

Berikut asumsi makro yang tertuang dalam KEM PPKF 2024 

  • Pertumbuhan ekonomi 5,1 persen - 5,7 persen
  • Inflasi 1,5 persen - 3,5 persen
  • Nilai tukar rupiah Rp14.700 - Rp15.200
  • Yield SBN 10 Tahun 6,49 persen - 6,91 persen
  • Tingkat Pengangguran Terbuka 5 persen - 5,7 persen
  • Angka Kemiskinan 6,5 persen - 7,5 persen
  • Gini Rasio 0,374 - 0,377
  • Indeks Pembangunan Manusia 73,99 - 74,02

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper