Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI Bawa Kabar Baik soal Ekonomi RI, Ini Buktinya!

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan beberapa kabar baik soal perekonomian Indonesia. Simak yuk!
Perry Warjiyo memberikan keterangan usai fit and proper Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028 di gedung DPR RI, Senin (20/3/2023). JIBI/Annasa Rizki Kamalina
Perry Warjiyo memberikan keterangan usai fit and proper Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028 di gedung DPR RI, Senin (20/3/2023). JIBI/Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat hingga akhir tahun.

Perry Warjiyo mengatakan bahwa indikator ekonomi saat ini, diantara Indeks Penjualan Eceran, PMI Manufaktur, dan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengindikasikan perbaikan ekonomi akan terus berlanjut ke depan.

“Kami melihat aktivitas perekonomian akan terus membaik, karena ekspor kita yang menunjukkan perbaikan, konsumsi dalam negeri meningkat,  demikian juga kinerja investasi,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Senin (5/6/2023).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 berhasil tumbuh sebesar 5,03 persen secara tahunan. Hal itu didukung oleh pertumbuhan ekspor maupun dan permintaan domestik.

Berdasarkan sektor ekonomi, tercatat hampir seluruh lapangan usaha meningkat, khususnya lapangan usaha yang berorientasi ekspor maupun domestik, seperti sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta transportasi dan pergudangan.

Sementara secara spasial, hampir seluruh wilayah juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, khususnya di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua karena didukung oleh kinerja ekspor.

Dengan perkembangan tersebut, Perry optimistis ekonomi Indonesia pada 2023 akan tumbuh pada kisaran 4,5 hingga 5,3 persen dan akan meningkat pada 2024 menjadi 4,7 hingga 5,5 persen.

Perry menambahkan kondisi eksternal Indonesia juga tetap kuat dalam menghadapi tekanan dari ketidakpastian maupun tekanan dari sisi global. 

Neraca pembayaran Indonesia melanjutkan tren surplus pada kuartal I/2023, baik karena neraca pembayaran dan masuknya modal asing, baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun dari portofolio investasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2023 kembali surplus sebesar US$3,9 miliar, juga aliran masuk modal asing yang mencapai sekitar US$3,5 miliar.

“Ini meningkatkan cadangan devisa kita menjadi US$144,2 miliar pada April 2023 yang tinggi,” ujar Perry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper