Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengeklaim stok bawang putih Indonesia mencukupi untuk kebutuhan. Pernyataan Zulkifli merespons kondisi bawang putih saat ini yang cenderung menipis akibat sulitnya pengusaha memperoleh izin ekspor.
Dia menegaskan bahwa segala impor pangan tidak akan dipermudah, khususnya produk-produk yang bisa diproduksi dalam negeri.
“Jangan kita [berusaha] mengekspor jangan mau impor dong. Masa soal bawang, soal apa tuh, buah-buah kering ya kita kurangilah impor-impor yang bisa mengganggu ekonomi, kita ya kita kurangi,” kata Zuhas kepada awak media, Selasa (30/5/2023).
Dilansir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag pada Selasa (30/5/2023), harga rata-rata nasional bawang putih berada di Rp36.875 per kilogram (kg), atau naik 10,59 persen dibanding sebulan lalu (2/5/2023).
Pelaku usaha mengungkapkan bahwa kenaikan harga bawang putih tersebut lantaran stok yang dimiliki Indonesia menipis. Sebab, dari awal tahun hingga saat ini izin impor bawang putih mandeg. Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Bawang dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Reinhart Antonius Batubara, menduga adanya permainan dalam pelaksanaan impor bawang putih.
Pihaknya menilai Kementerian Perdagangan (Kemendag) tebang pilih dalam memberikan Surat Izin Impor (SPI) bawang putih. Sebab, hingga 31 Maret 2023 Kemendag hanya menerbitkan SPI kepada 35 perusahaan dengan total volume 170.000 ton. Lalu, Kemendag menghentikan penerbitan SPI bawang putih bagi para importir.
Baca Juga
Dia menuturkan pihaknya sudah mengirimkan surat tiga kali ke Kemendag meminta penjelasan terkait izin impor. Namun, hingga kini tidak ada komunikasi dari kementerian pimpinan Zulkifli Hasan perihal surat tersebut.
"Regulasi sudah clear. Kita secara administratif juga sudah clear. Persyaratan diikutin semua. Ya memang kan keputusan mengeluarkan izin ada di kementerian jadi kita pun sudah bertanya menyurati sekali dua kali tiga kali tidak ada respons," kata Reinhard saat ditemui awak media, Kamis (25/5/2023).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Guntur Syahputra Saragih menilai pelaksanaan impor bawang putih ini rawan ada penyelewengan dan permainan pasar yang dilakukan oleh sekelompok orang. Salah satu sebabnya karena pemerintah tidak menerapkan skema penugasan atau tender dalam impor bawang putih.
"Bayangin kuota ratusan miliar ga ada tendernya. Daging, gula (impor) yang ditender aja masalah, apalagi tidak ditender?" kata Guntur, Kamis (25/5/2023).