Bisnis.com, JAKARTA – JPMorgan Chase & Co memangkas sekitar 500 karyawan pada pekan ini di berbagai departemennya, setelah memangkas hampir 1.000 orang di First Republic Bank.
Melansir dari Reuters, Sabtu (27/5/2023), pemutusan hubungan kerja (PHK) akan memengaruhi karyawan di seluruh bisnis utama bank, mulai dari konsumen, perbankan komersial, manajemen aset dan kekayaan, serta teknologi dan operasi.
Hal ini diketahui menurut seseorang yang mengetahui situasi tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas masalah personel.
JPMorgan yang berstatus sebagai pemberi pinjaman terbesar di Amerika Serikat (AS) menolak untuk berkomentar.
Sementara itu, meski memangkas 500 karyawannya, disebutkan bahwa saat ini tersedia 13.000 lowongan pekerjaan di berbagai bank, kata sumber tersebut.
Sebelumnya, pada Kamis, (25/5/2023), sumber JPMorgan mengatakan pemberi pinjaman memberhentikan hampir 1.000 karyawan First Republic Bank, setelah mengakuisisi bank yang gagal awal bulan ini.
Baca Juga
Seperti yang Bisnis beritaka sebelumnya, JP Morgan Chase menawarkan kesempatan PHK ini kepada 15 persen dari hampir 7000 karyawannya yang masih bekerja di First Republic. Sedangkan sisanya mendapatkan tawaran sementara.
Juru bicara JPMorgan mengatakan bahwa sejak akuisisi First Republic pada 1 Mei 2023, mereka bersikap transparan kepada karyawan untuk memperbarui status pekerjaan mereka dalam 30 hari.
Karyawan yang tidak mendapatkan tawaran akan menerima gaji dan tunjangan selama 60 hari, serta mendapatkan tawaran paket yang mencakup pembayaran sekaligus dan tunjangan berkelanjutan.
First Republic menjadi pemberi pinjaman AS terbesar yang gagal sejak 2008 setelah disita oleh regulator dan dijual ke JPMorgan pada awal Mei.
Sebagai informasi, jumlah tenaga kerja JPMorgan mencapai 296.877 pada akhir kuartal pertama, naik 8 persen dari tahun sebelumnya.