Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngeri! Jokowi Sebut 345 Juta Orang di Dunia Terancam Kelaparan

Jokowi menyatakan saat ini sekitar 345 juta orang di dunia terancam kelaparan akibat krisis pangan.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan saat ini sekitar 345 juta orang di dunia terancam kelaparan akibat krisis pangan.

Jokowi menyatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang sangat rawan karena ancaman krisis pangan global yang dapat membuat jutaan orang di dunia terancam kelaparan. Menurutnya, krisis pangan global dipengaruhi faktor perubahan iklim dan perang.

“Sektor [pertanian] ini memegang peran yang sangat penting ke depan, peran yang sangat strategis ke depan dan ini juga menyediakan lapangan kerja, 40 juta orang hidup di sektor ini, ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja, banyak sekali,” kata Jokowi pada Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023, Senin (15/05/2023).

Oleh karena itu, Jokowi menekankan pentingnya data yang akurat untuk menghasilkan kebijakan yang tepat dan akurat di sektor pertanian. Presiden pun mendukung pelaksanaan kembali sensus pertanian yang terakhir dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada sepuluh tahun yang lalu ini.

Mantan Wali Kota Solo itu juga menekankan pentingnya pembaharuan data dalam mendukung kebijakan pemerintah di sektor pertanian, seperti alokasi pupuk bersubsidi.

“Kenapa sensus pertanian ini dilakukan? Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi kebijakan itu butuh akurasi data,” ujarnya.

Dia juga menyinggung pentingnya data yang akurat terkait kebijakan pertanian, salah satunya soal pupuk untuk petani.

“Kalau sudah kita putuskan pupuk subsidi, katakanlah sembilan juta ton, itu kan dari data memutuskan itu. Tapi di lapangan banyak yang petani berteriak, ‘Pak, pupuk enggak ada.’ Mungkin suplainya kurang, mungkin distribusinya yang enggak betul. Tapi kalau datanya akurat, gampang sekali,” ujarnya.

Kepala Negara meminta agar Sensus Pertanian 2023 ini menghasilkan data terkini, akurat, dan terpercaya mengingat pertanian merupakan sektor yang strategis bagi perekonomian Indonesia.

“Sensus pertanian ini menyangkut pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Semuanya akan dilakukan sensus di situ, karena kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis. Data yang ada di saya, [sektor pertanian] menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali,” tuturnya.

Jokowi pun meminta semua pihak terkait untuk melaksanakan sensus yang dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli mendatang.

“Saya minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian menyukseskan sensus ini. Ini nanti dilaksanakan dari 1 juni sampai 30 Juli, artinya dua bulan selesai dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas,” ucap Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper