Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Rumah Mewah Orang Terkaya ke-4 RI Sri Prakash Lohia di London

Taipan Indonesia Sri Prakash Lohia menggelontorkan dana nyaris Rp1 triliun untuk merenovasi rumah mewah Sheridan House di London, Inggris.
Sri Prakash Lohia, salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sri Prakash Lohia, salah satu orang terkaya di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Sri Prakash Lohia merupakan konglomerat berkebangsaan Indonesia yang lahir dan besar di India. Pria berusia 70 tahun ini merupakan pendiri perusahaan raksasa di bidang petrokimia dan tekstil, Indorama Corporation. 

Laporan Forbes mencatat Sri Prakash Lohia merupakan orang terkaya ke-4 di RI dengan harta kekayaan sebesar US$7,4 miliar atau setara dengan Rp109 triliun (estimasi kurs Rp14.700 per dolar AS) pada Mei 2023.

Sebagai informasi, Sri Prakash merupakan kakak ipar dari Lakshmi N Mittal, salah satu orang terkaya di dunia yang kini memiliki harta senilai US$16,5 miliar. 

Dikutip dari Times of India, Lohia diketahui memiliki properti mewah di pusat kota London, Inggris yaitu Sheridan House yang dibelinya pada 2008. Sheridan House berada di salah satu distrik termegah di London yang merupakan warisan negara.

Properti dengan nilai sejarah yang kuat itu dulunya tempat tinggal Jenderal John Burgoyne, salah satu tokoh penting pada Perang Revolusi Amerika. Lohia membeli Sheridan House ketika kondisinya nyaris ambruk. Dia melakukan perbaikan selama 5 tahun untuk menjadikan Sheridan House sebagai properti pribadi. 

Adapun, restorasi Sheridan House dari warisan negara menjadi properti pribadi sekaligus perbaikan yang dilakukan Lohia menghabiskan dana hingga £50 juta atau nyaris Rp1 triliun (estimasi kurs Rp18.482).

Proses renovasi hunian mewah tersebut melibatkan sekelompok kecil sejarawan, perancang dan perajin untuk memulihkan rumah mewah bergaya Georgia di daerah Mayfair, London. 

Menurut The Asian Awards, Lohia mendapat julukan "Maharajah dari Mayfair" karena dia telah menghabiskan sekitar £50 juta untuk renovasi rumah bergaya Georgia berusia 243 tahun di Mayfair. Meski diubah menjadi properti pribadi, akuisisi Lohia atas Sheridan House tak mengubah aura kemegahan aslinya.

Sejarah Sheridan House

Sheridan House dibangun pada 1770 sebagai rumah untuk Jenderal John Burgoyne, seorang jenderal yang disalahkan karena membuat Inggris kehilangan koloni AS setelah kampanye militer. Rumah ini didesain oleh arsitek ternama, Robert Adam. Pada abad terakhir, properti tersebut digunakan sebagai kantor. 

Pada 2008, Sheridan House telah rusak dan masuk dalam daftar properti English Heritage yang berisiko. Dia tak ragu menggelontorkan dana besar dan membeli furnitur dan dekorasi antik dengan harga fantastis agar rumah tersebut terlihat mewah. Setelah perbaikan, Lohia diketahui menempati Sheridan House bersama istrinya. 

Intip Rumah Mewah Orang Terkaya ke-4 RI Sri Prakash Lohia di London

Penampakan rumah mewah milik taipan Sri Prakash Lohia di London, Inggris - Pinterest/superyachtfan.

Laporan dari Sunday Guardian, Sheridan House tidak lagi menjadi kantor kumuh, melainkan rumah itu bertingkat dan memiliki aula baru dari marmer Italia dan kamar dengan lantai mahoni. Terdapat 2 kamar tamu dengan perabotan antik. Properti ini memiliki ruang musik dan ruang makan yang dapat menampung 16 tamu. Bahkan, ada ruang bawah yang berisikan ruang gym, spa, sauna, dan ruang staf. 

Lohia diketahui juga membangun rumah baru di belakangnya dengan fasilitas yang tak kalah eksklusif. Rumah tersebut memiliki garasi bawah tanah yang berisikan koleksi mobilnya, termasuk Bentley dan Rolls-Royce. 

Bisnis Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia pada 11 Juli 1952 di Kolkata India. Dia merupakan lulusan dari Bachelor of Commerce di Universitas Delhi. Tumbuh besar di India, Lohia berpindah ke Indonesia pada tahun 1973 bersama orang tuanya. 

Bersama dengan ayahnya, Mohan Lal Lohia, Lohia akhirnya merintis perusahaan tekstil bernama Indorama Synthetics sekitar pada sekitar tahun 1976. Indo berasal dari nama untuk Indonesia dan Rama berasal dari Dewa Rama. 

Dilansir dari Quartz, Lohia mengatakan bahwa tiga sampai empat tahun pertama menjadi fase yang sulit. Pada awal perjalanan, Indorama merupakan produsen benang pintal. Kemudian Indorama melakukan diversifikasi, hingga akhirnya berkembang ke industri serat polyester. 

Kini Indorama telah berkembang dan bergerak dalam bidang pembangkit tenaga listrik petrokimia. Dilansir dari laman resmi perusahaan Indorama, Indorama Corporation juga telah menjadi produsen pupuk Urea dan Fosfat terbesar di Afrika Sub-sahara, produsen poliolefin terbesar di Afrika Barat, dan produsen sarung tangan sintetis terbesar ketiga di dunia. 

Kini Indorama juga telah memiliki 18.000 karyawan dari berbagai dunia. Indorama juga telah memiliki lebih dari 20 manufaktur di 8 negara.

Diberitakan Bisnis, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) telah membukukan pendapatan bersih senilai US$936,14 juta atau setara dengan Rp14,72 triliun sepanjang 2022. 

Berdasarkan laporan keuangan pada laman BEI, pendapatan bersih INDR terlihat naik 5,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$884,10 juta.

Pendapatan tersebut disokong oleh pendapatan lokal yang tercatat sebesar US$493,87 juta setara Rp7,76 triliun dan pendapatan ekspor sebesar US$444,04 juta atau setara Rp6,98 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper