Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indocement (INTP) Resah, Produksi Semen Surplus Tapi Tak Terserap

Produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mengeluhkan total produksi semen yang tidak terserap maksimal.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya dalam media visit Indocement ke Bisnis Indonesia secara virtual pada Selasa (9/5/2023).
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya dalam media visit Indocement ke Bisnis Indonesia secara virtual pada Selasa (9/5/2023).

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mengeluhkan jumlah konsumsi semen nasional yang jauh di bawah total kapasitas produksi tahunan, ditambah bakal adanya pabrik baru yang diperkirakan akan beroperasi mulai tahun ini.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya menuturkan jumlah konsumsi nasional tahun ini hanya menyentuh angka 63 ton dengan kapasitas produksi yang mencapai 116,8 juta ton, sementara pabrik baru yang akan beroperasi mempunyai kapasitas 3,5 juta ton.

Padahal menurutnya, sebanyak 54 juta ton dari total kapasitas produksi semen belum terserap. Adapun, dengan kondisi ini, perusahaan tidak membutuhkan penambahan kapasitas produksi lagi.

“Memang ini kami yang selalu sampaikan bahwa kami kelebihan semen, 54 juta ton. Kami tidak butuh penambahan kapasitas,” kata Christian dalam media visit ke Bisnis Indonesia secara virtual, Selasa (9/5/2023).

Lebih lanjut Christian menjelaskan pengusaha industri semen dirugikan dengan surplus semen ini, lantaran menurutnya industri ini menelan investasi yang cukup tinggi.

“Kalau tidak utilisasi 50 persen pabrikan investasi yang sangat mahal ini, apalagi dibiayai dengan utang, ini akan membuat dunia industri semen sangat tidak sehat,” tambah Christian.

Septian menuturkan pabrik baru berkapasitas 3 juta hingga 3,5 juta yon semen ini berlokasi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan merupakan pabrik besutan perusahaan asal China, Hongshi Holding Group.

“Padahal ini janjinya mestinya sejak tahun lalu sudah moratorium, ini mungkin salah satu yang kami konsen. Kalau ini beneran jadi tahun ini, ini akan menambah jumlah kapasitas sedangkan jumlah demandnya masih minus,” kata Christian.

Dilansir dari laman resmi Hongshi Holding Group, produsen semen dengan merek dagang Singa Merah ini merupakan salah satu dari 500 perusahaan China teratas, 500 perusahaan swasta Cina teratas, dan salah satu dari dua belas perusahaan semen berskala nasional yang didukung oleh negara. 

Hongshi Group terdiri dari 3 bisnis utama yaitu industri semen, perlindungan lingkungan dan investasi keuangan, dengan total aset sebesar 62,5 miliar yuan dan memiliki lebih dari 16.000 karyawan pada akhir 2020. Pada 2020, total penjualan semen dan klinker komersial mencapai 105,53 juta ton, dengan merealisasikan keuntungan 8,5 miliar yuan.

“Berbasis pada bisnis utama semen, pabrik ini mengadopsi proses pengeringan baru dan memproduksi semen dengan proses “rendah karbon, aman, dan ramah lingkungan”, proses, teknologi, peralatan, dan perlindungan lingkungan berada di tingkat kelas dunia, dengan kapasitas produksi 100 juta ton,” tulis Hongshi pada laman resminya dikutip, Selasa (9/5/2023).

Hongshi memiliki lebih dari 50 perusahaan semen berskala besar di Zhejiang, Jiangxi, Fujian dan 10 provinsi lainnya. Memiliki 5 proyek semen berskala besar di Laos, Nepal, Indonesia, Myanmar.

Di Indonesia, Hongshi berinvestasi melalui PT Semen Imasco Asiatic sejak Februari 2018 dan mulai beroperasi pada Mei 2020. Pabrik Imasco berlokasi di Desa Puger Wetan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper