Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Layanan, Arsy Buana (HAJJ) Bakal Gandeng Rawda Group Arab Saudi

Emiten jasa umrah dan haji Arsy Buana Travelindo (HAJJ) tengah ikut serta ajang Arabian Travel Market (ATM), di Dubai, 1-4 Maret 2023.
Saipul Bahri, Direktur Utama PT ABT di sela ajang Arabian Travel Market (ATM), di Dubai, 1-4 Maret 2023/HAJJ
Saipul Bahri, Direktur Utama PT ABT di sela ajang Arabian Travel Market (ATM), di Dubai, 1-4 Maret 2023/HAJJ

Bisnis.com, JAKARTA - PT Arsy Buana Travelindo Tbk atau ABT (HAJJ) menjajaki kerja sama dengan Group Rawda For Hotel and Management (Group Rawda) guna memperkuat layanan akomodasi kepada konsumen.

Penjajakan itu bagian dari tindak lanjut keikutsertaan ABT dalam Arabian Travel Market (ATM), di Dubai, 1-4 Maret 2023.

"Di Saudi Arabia kami melanjutkan pertemuan dengan Group Rawda For Hotel and Management, salah satu yang memiliki hotel di Madinah dan Makkah," ujar Saipul Bahri, Direktur Utama PT ABT dalam siaran pers, Selasa (9/5/2023).

Dia menjelaskan, pihaknya sedang negosiasi terkait jumlah kamar dan harga dengan Group Rawda. "Kami sedang lakukan negoisasi untuk bisa mengambil kamar dari Group Rawda, insyaallah sudah memiliki kemajuan, tinggal menunggu waktu," papar Saipul.

Dia menerangkan keikutsertaan ABT dalam ajang ATM merupakan bagian dari roadshow perseroan untuk memaksimalkan persiapan umrah musim depan.

Saat ini, ABT sudah menyediakan tiket untuk season Juli-Desember 2023, diperkirakan sudah tersedia 4.000-an seat umrah dari maskapai Garuda, Saudia, Oman Air, dan Qatar Air. Sebanyak 4.000-an seat itu sudah kontrak dan bayar.

"Insyaallah dalam waktu dekat kita akan melengkapi dengan tambahan Lion Air sebagai bagian dari persiapan untuk paket ekonomis," tutur Saipul.

Terkait persiapan akomodasi, tambah dia, ABT menargetkan memiliki 1.000 kamar di Makkah dan 500 di Madinah.

"Alhamdulillah saat ini kita sudah dapat memastikan untuk berkontrak dengan hotel Fajrbade2 di Makkah sebanyak 624 kamar, untuk musim umrah 1445 Hijriah, nilai kontrak ini memiliki potensi revenue sekitar 58 Juta SAR atau setara Rp 232 miliar dengan kurs Rp 4.000/SAR," ujar Saipul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper