Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puncak Mudik Lebaran, 3 Harga Batu Bara Acuan April 2023 Anjlok

Tiga harga batu bara acuan (HBA) April 2023 kompak mengalami anjlok pada puncak mudik Lebaran.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif baru saja menetapkan harga batu bara acuan (HBA) April 2023 lewat skema perhitungan anyar tahun ini. Adapun HBA untuk perdagangan bulan ini atau jelang puncak mudik Lebaran, kompak mengalami penurunan signifikan dari posisi Maret 2023.

Arifin menetapkan HBA untuk batu bara (6.322 GAR) dipatok sebesar US$265,26 per ton. Harga acuan batu bara kalori tinggi itu susut 6,29 persen dari posisi perdagangan bulan sebelumnya di level US$283,08 per ton. 

Seperti diketahui HBA itu memiliki kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal per kilogram GAR, total moisture 12,58 persen, total sulphur 0,71 persen dan ash 7,58 persen. 

Ketetapan itu dibuat Arifin lewat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 71.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan Untuk Bulan April Tahun 2023 yang disahkan pada 17 April 2023. 

“Harga jual batu bara untuk penyediaan listrik untuk kepentingan umum dan harga jual batu bara untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku atau bahan bakar di industri dalam negeri selain industri pengolahan dan atau pemurnian mineral logam mengacu pada spesifikasi batu bara ini,” tulis Arifin dalam keputusan itu dikutip Rabu (19/4/2023). 

Adapun saat ini, perhitungan HBA yang anyar diperoleh dari rata-rata realisasi harga jual batu bara dua bulan sebelumnya, dengan proporsi 70 persen dari realisasi harga satu bulan sebelumnya. 

Di samping itu, pembentukan HBA diambil dari 30 persen realisasi harga dua bulan sebelumnya berdasarkan data realisasi penjualan batu bara yang disampaikan oleh badan usaha pertambangan pada saat pemenuhan kewajiban pembayaran royalti batubara. 

Perhitungan anyar harga acuan itu tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 41.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan Untuk Penjualan Komoditas Batubara. 

Selanjutnya, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 5.200 kcal per kilogram GAR, total moisture 23,1 persen, total sulphur 0,69 persen dan ash 6 persen berada di angka US$102,53 per ton. Harga acuan itu turun signifikan 24,99 persen dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$136,7 per ton. 

Ketetapan untuk batu bara 5.200 GAR itu kategorikan sebagai HBA I yang menjadi acuan perhitungan HPB kalori > 5.200 - 6.000.

Terakhir, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 4.200 kcal per ton GAR, total moisture 35,29 persen, total sulphur 0,2 persen dan ash 4,21 persen ditetapkan sebesar US$87,81 per kilogram. Harga acuan itu turun cukup lebar 14,13 persen dari level sebelumnya US$102,26 per ton. 

Ketetapan ini diidentifikasi sebagai HBA II yang digunakan untuk acuan pada perhitungan HPB kalori lebih rendah atau sama dengan 5.200 kcal per kilogram. 

Sebelum adanya beleid baru ini, penetapan HBA diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR, Total Moisture 8 persen, Total Sulphur 0,8 persen, dan Ash 15 persen. 

Penurunan harga acuan perdagangan batu bara Indonesia itu mencerminkan anjloknya harga batu bara di kontrak perdagangan internasional. 

Seperti diberitakan sebelumnya, harga batu bara anjlok hingga 6 persen ke posisi US$190,25 per ton untuk kontrak Mei 2023 meskipun China sebagai importir terbesar batu bara mengimpor lebih banyak sejak 2020.

Harga batu bara yang anjlok tersebut dialami oleh Ice Newcastle coal kontrak Mei, September, dan Oktober 2023. Penurunan paling dalam terjadi pada batu bara kontrak September sebesar 6,03 persen ke posisi US$202,20 per ton. Sedangkan kontrak April berada di level US$190,75 per ton.

Mengutip pemberitaan Reuters, impor batu bara China melonjak pada Maret 2023 ke level tertinggi dalam setiap bulan selama tiga tahun terakhir karena utilitas meningkatkan pembelian pada ekspektasi untuk pemulihan permintaan dan setelah pembatasan impor batu bara Australia dihapus.

Data dari Administrasi Umum Bea Cukai China menunjukkan konsumen batu bara utama dunia mengimpor 41,17 juta ton bulan lalu, level tertinggi sejak Januari 2020. Angka itu dibandingkan dengan rata-rata 30,32 juta ton per bulan pada periode Januari-Februari, dan merupakan peningkatan 151 persen dari Maret tahun lalu.

Untuk kuartal I/2023, China mengimpor total 101,8 juta ton batu bara, hampir dua kali lipat dari basis rendah tahun lalu. Permintaan batu bara di China diperkirakan akan kuat pada kuartal kedua karena ekonomi terus muncul dari rezim nol-Covid yang sekarang ditinggalkan negara itu.

Kedatangan batu bara Australia diperkirakan akan tumbuh pada Maret setelah Beijing menghapus pembatasan perdagangan batu bara dengan Canberra.

Harga yang lebih murah telah mendorong impor batu bara termal Australia. Batubara termal domestik dengan kandungan energi 5.500 kilo kalori berharga 1.050 yuan per ton di Pelabuhan Qinhuangdao di Cina utara, sementara batu bara Australia dengan kualitas yang sama berharga sekitar US$120 per ton secara free-on-board.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper