Bisnis.com, SOLO - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memastikan pemberlakukan diskon tarif Tol Jakarta-Cikampek (Japek) sebesar 20 persen pada mudik Lebaran 2023 tidak akan memicu potensi penurunan pendapatan perseroan.
Adapun, diskon tarif tol 20 persen tersebut akan berlaku pada arus mudik 16-18 April 2023 pukul 06.00 WIB dan arus balik 27-29 April 2023 pada jam yang sama.
Direktur Pengembangan Bisnis Jasa Marga Mohamad Agus Setiawan mengatakan, pihaknya meyakini bahwa pengusahaan Tol Japek tidak terganggu dengan adanya diskon.
"Pasti [keuangan aman] karena kami sudah punya strategi, kami memutuskan untuk mengusulkan [diskon] pasti sudah dihitung," kata Agus kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (13/4/2023).
Pontensi pengurangan pendapatan dari tarif yang dipicu diskon diyakini dapat tergantikan dengan lonjakan volume kendaraan yang akan melintas sepanjang periode arus mudik maupun arus balik Lebaran 2023.
Adapun, Jasa Marga memprediksi arus mudik di Tol Japek akan tembus 138.000 kendaraan atau mengalami kenaikan hingga 154 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal sebanyak 54.000 kendaraan atau naik 2 persen dari puncak arus mudik Lebaran 2022 sebesar 135.000 kendaraan.
Baca Juga
Sementara itu, untuk puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+2 atau pada 25 April 2023, yaitu sebesar 178.000 kendaraan yang peningkatannya mencapai 237 persen dibandingkan normal sebesar 53.000 kendaraan atau naik 5 persen dari puncak arus balik Lebaran 2022 sebanyak 170.000 kendaraan.
Di sisi lain, Agus memastikan pemberlakuan diskon tidak akan menurunkan standar pelayanan, melainkan justru akan mendukung waktu tempuh tercapai.
"Pelayanan tetap, bahkan lebih kan ada dukungan baru [diskon]. Dari tambahan itu kami mengharapkan kelancaran, itu terdukung dengan kami mendistribusikan traffic tidak berkumpul di satu waktu," ujarnya.
Agus menambahkan, Jasa Marga bahkan telah melakukan pelebaran lajur di Tol Japek dari semula tiga lajur menjadi empat lajur di kedua arah sehingga volume dipastikan akan bertambah.
"Sebenarnya traffic di Lebaran meningkatkan kelancaran. Pelebaran lajur itu diharapkan menjadi tambahan traffic. Traffic itu kan diharapkan jauh lebih tinggi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menerangkan, pendapatan perseroan tidak akan menurun karena ada potensi kenaikan volume lalu lintas keluar Jabodetabek sebesar 6,77 persen menjadi 2,78 juta, dibandingkan volume lalin pada Lebaran 2022 lalu sebanyak 2,6 juta.
"Enggak, jadi itu kan sebenarnya volume itu sudah kita prediksi keluar Jakarta itu sekitar 2,78 juta dan masuknya sekitar 2,6 juta selama 16 hari H-7 sampai H+7 sehingga ini kan hanya mendistribusikan supaya jangan numpuk di hari-hari yang padat," kata Subakti di Kantor Kementerian BUMN, beberapa waktu lalu.
Subakti menerangkan, dengan adanya peningkatan yang signifikan traffic lalu lintas selama periode mudik Lebaran 2023 dibandingkan volume normal, maka tidak akan berpengaruh pada pendapatan. Lebih lanjut, pihaknya saat ini fokus untuk meningkatkan pelayanan, alih-alih menghitung pendapatan.
"Enggak, kami nggak hitung pendapatan ini, kita hitung traffic yang akan kita layani, belum hitung-hitung. Traffic yang kami layani naiknya kan tadi normalnya untuk mudik itu kan sekitar 154 persen, baliknya sekitar 237 persen," terangnya.
