Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Tarik Ulur Pungutan Batu Bara hingga Siasat Tarik Wisatawan Malaysia

Pelaksanaan pungutan iuran batu bara lewat format mitra instansi pengelola (MIP) kembali mundur ke semester I/2023. Awalnya, pembentukan badan pengelola dana ko
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaksanaan pungutan iuran batu bara lewat format mitra instansi pengelola (MIP) kembali mundur ke semester I/2023. Awalnya, pembentukan badan pengelola dana kompensasi atas kewajiban pemenuhan domestic market obligation (DMO) batu bara ditarget efektif pada bulan ini.

Berita tentang Tarik ulur pungutan iuaran batu bara menjadi salah satu pilihan redaksi BisnisIndonesia.ID. Selain itu, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Selasa (21/3/2023):

1. Tarik-Ulur Pungutan Iuran Batu Bara

Pelaksanaan pungutan iuran batu bara lewat format mitra instansi pengelola (MIP) kembali mundur ke semester I/2023. Awalnya, pembentukan badan pengelola dana kompensasi atas kewajiban pemenuhan domestic market obligation (DMO) batu bara ditarget dapat efektif pada Maret tahun ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan, mundurnya tenggat pelaksanaan MIP itu disebabkan karena masih terdapat isu terkait dengan ketentuan kewajiban pengenaan pajak pertambahan nilai atau PPN 11 persen terhadap pungutan dan penyaluran dana kompensasi batu bara (DKB) tersebut.

“Masih diperlukan pembahasan lebih lanjut karena terkait dengan pengenaan PPN, target pengelolaan dana kompensasi batu bara dapat dimulai semester I/2023 [kalau] isu PPN ini dapat diselesaikan,” kata Arifin saat rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (20/3/2023).

2. Menanti Tuah Perry Warjiyo di Periode Kedua

Berlanjutnya tugas Perry Warjiyo menakhodai Bank Indonesia untuk periode kedua bakal menantang di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih bertahan. Namun, dia menjanjikan stabilitas perekonomian nasional dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.

Ketidakpastian ekonomi global yang disusul krisis perbankan di Amerika dan Eropa akan menjadi kerikil di masa jabatannya selama 5 tahun ke depan.

Bagaimana tidak, tekanan ekonomi global yang mendorong bank sentral dunia menaikkan suku bunga karena inflasi telah menciptakan tantangan nyata bagi perekonomian nasional.

Selain itu, rentetan kasus kebangkrutan bank raksasa di Amerika Serikat dan Eropa telah menciptakan kepanikan di industri keuangan karena bank ditinggalkan oleh para deposannya.

3. Kala Startup Mulai Berfokus pada Profit

Pada Juni 2021, Ary Satria (29) memberanikan diri mundur dari jabatannya sebagai Marketing Manager dan CRM di salah satu bisnis rintisan penginapan yang cukup populer.

Dia memilih masuk dalam inkubasi bisnis dan akselerator startup Antler. Belum genap 2 tahun, dia menjalankan bisnis rintisan yang menghubungkan pelaku usaha kecil menengah (UKM) dealer mobil bekas dengan akses permodalan, sumber mobil, serta standardisasi pengelolaan diler, bernama Carclicks.

Dengan penjualan rerata 1.000—1.200 unit mobil per tahun, bisnis yang dijalankannya telah tumbuh enam kali lipat dan langsung menghasilkan laba bersih.

“Ini bisnisnya simpel, saya adalah perusahaan yang bantu UKM di sektor mobil bekas, UKM fokus dealer mobil bekas kecil di kota tier 2 dan 3, bantu dari sisi capital beli mobil, sumber pembelian mobil, dan sales management offline,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (17/3).

4. Beda Persiapan Calon Emiten dalam Pipeline IPO BUMN

Langkah korporasi BUMN untuk melantai di Bursa Efek Indonesia terus berlanjut. Meski demikian, tidak semua berjalan mulus. PTPN III mulai berkonsolidasi untuk menghantarkan Palm Co IPO, demikian pula Pupuk Kaltim. Namun, ASDP justru menunda rencana IPO tahun ini.

Holding BUMN Perkebunan PTPN III (Persero) mengumumkan rencana konsolidasi melalui pemisahan dan penggabungan aktiva dan pasiva pada beberapa entitas anak usahanya. Langkah ini dilakukan menyusul rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) subholding Palm Co yang akan dibentuk.

Konsolidasi pertama mencakup pemisahan sebagian bisnis sawit dan karet ke dalam PTPN IV. Hal ini mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva PTPN III terkait bisnis tersebut beralih kepada PTPN IV.

Direksi kedua perusahaan menjelaskan pemisahan dilakukan dalam rangka menjadikan PTPN IV sebagai perusahaan produsen minyak sawit berkelanjutan terbesar di dunia. Pemisahan juga dilakukan untuk turut memastikan penghidupan bagi masyarakat dan menciptakan nilai bagi pemegang saham.

5. Siasat Sandi Sasar Jutaan Wisman dan Investasi Malaysia

Sandiaga Uno menutup pertemuan dengan pengusaha Malaysia dengan kalimat lugas. Menanti para investor menanamkan modal di Indonesia. Di balik itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membidik 2,7 juta kunjungan wisatawan asal Negeri Jiran tersebut.

Ucapan Sandi ditujukan kepada pengusaha berbeda namun bernada sama. “Kami menanti investasi Anda. Terima kasih banyak. Ditunggu investasinya. Lanjutkan investasi Anda, yang anda lakukan sangat baik,” katanya dikutip dari akun media sosialnya pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper