Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Minyakita Banjiri Pasar Kramat Jati, Harganya Segini

Sejumlah pedagang pasar di Pasar Kramat Jati menyebut stok minyak goreng besutan pemerintah Minyakita mulai membanjiri pasar
Minyakita mulai membanjiri Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur/Bisnis-Ni Luh Anggela
Minyakita mulai membanjiri Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur/Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Stok Minyakita mulai membanjiri sejumlah pasar di wilayah DKI Jakarta, salah satunya Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Kramat Jati, Sunarti (50) mengatakan, harga minyak goreng kemasan sederhana besutan pemerintah itu sudah mulai turun. Sunarti menjual Minyakita sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter.

“Udah ada sih, udah aman. Harganya baru seminggu ini lah, sudah lumayan. Satunya [1 liter] saya jual Rp14.000,” katanya kepada awak media, Jumat (17/3/2023).

Sunarti mengaku mendapatkan 10 pack Minyakita, yang terdiri atas 5 pack kemasan 1 liter dan 5 pack kemasan 2 liter.

Sementara itu, Doni (38) menyebut stok Minyakita sudah mulai membanjiri Pasar Kramat Jati sejak 2 pekan terakhir. 

Pedagang sembako itu mengaku sempat kesulitan untuk mendapatkan Minyakita. Padahal dari distributor tak menerapkan syarat apapun untuk memperoleh stok minyak goreng tersebut.

“Suplainya susah sih, tapi nggak ada persyaratan, cuma stoknya masih susah. Baru lancar dapetnya 2 minggu ini,” ujarnya.

Adapun, hingga saat ini, Doni masih menjual Minyakita di harga Rp15.000 per liter atau sedikit di atas HET pemerintah.

“Harganya sudah agak turun, saya jual Rp15.000 ini yang satu liter,” kata Doni.

Sebelumnya, produk minyak goreng curah besutan pemerintah itu mulai langka di pasar tradisional sejak awal tahun ini dan memicu kenaikan harga di tingkat pedagang.

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Rabu (15/3/2023), Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa peredaran Minyakita yang seharusnya ditujukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga telah salah sasaran.

Zulhas, sapaan akrabnya, menyebut beberapa indikasi Minyakita salah sasaran. Pertama, Minyakita malah banyak dijajakan di ritel modern dan marketplace.

Menurutnya, Minyakita terlalu sukses sehingga meningkatkan permintaan produk tersebut. Kedua, indikasi Minyakita salah sasaran akibat aksi curang dari para pemain. Mereka, kata Zulhas, telah mengemas kembali minyak goreng premium dengan label Minyakita.

Politisi Partai PAN itu juga menuturkan bahwa tingginya minat masyarakat terhadap produk Minyakita disebabkan oleh kualitasnya yang lebih baik. Dia menuturkan, seharusnya Minyakita merupakan minyak curah. Namun, produk yang dijual saat ini adalah produk minyak dengan kualitas premium yang dikemas ulang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper