Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berkolaborasi dengan Komisi Keselamatan Jalan Terowongan dan Jembatan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengujian rancang bangunan dan pengujian keamanan, serta kelayakan jembatan dan terowongan yang ada pada jalur Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, kolaborasi KCIC dan KKJTJ merupakan tahapan penting dalam proses penyelesaian proyek KCJB. Sertifikasi yang diberikan pemerintah merupakan syarat agar seluruh prasarana KCJB dapat dioperasikan.
"Proses pengujian ini merupakan bentuk keseriusan KCIC dalam memastikan proyek KCJB telah sesuai standar keamanan dan kelayakan yang ditetapkan. Sebagai proyek kereta api cepat pertama di Indonesia, KCIC akan memastikan bahwa KCJB telah mengikuti berbagai ketentuan yang ada," ujar Rahadian dikutip dari keterangan resminya, Jumat (10/3/2023).
Kolaborasi KCIC dan KKJTJ ini adalah untuk menguji seluruh 13 terowongan dan 46 jembatan yang ada pada trase KCJB. Adapun, untuk terowongan terpanjang ada di Purwakarta dengan panjang 4,4 kilometer dan terowongan terpanjang ada di jalur Halim - Karawang dengan panjang 3,8 kilometer.
Adapun, KKJTJ akan melakukan pengujian keamanan dan kelayakan untuk memastikan bangunan tersebut sesuai dengan rancangan bangunan yang telah diuji sebelumnya.
Sertifikasi dilakukan berdasarkan inspeksi yang dilakukan oleh KKJTJ terhadap progres kontruksi yang telah dibangun pada jembatan-jembatan di sepanjang trase KCJB. Jembatan dan terowongan yang dibangun harus sesuai dengan standar keamanan dan kelayakan yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
Baca Juga
Sebelumnya, KKJTJ telah memberikan sertifikasi pengujian rancang bangunan kepada KCIC. Ini merupakan tanda bahwa jembatan dan terowongan KCJB telah layak untuk dilanjutkan ke tahapan pelaksanaan konstruksi.
Kolaborasi ini juga merupakan salah satu tahapan jelang operasional KCJB nantinya. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan perjalanan KCJB akan terjadi dengan aman dan nyaman.
“Bagaimanapun keamanan dan kenyamanan perjalanan dan penumpang adalah perhatian utama KCIC. Menguji kelayakan prasarana, baik itu jembatan dan terowongan adalah salah satu cara memastikan kelayakan tersebut,” tutur Rahadian.