Bisnis.com, JAKARTA - Jerman dan Italia menolak larangan Uni Eropa terhadap penggunaan mobil BBM atau internal combustion engine (ICE).
Sebelumnya, Uni Eropa melarang penggunaan mobil BBM pada 2035 mendatang untuk mengurangi emisi karbon. Dengan demikian, produsen mobil akan dipaksa untuk menghentikan semua model mobil berbahan bakar bensin, diesel, maupun hybrid dari jajaran produsen Eropa pada 2035.
Oleh sebab itu, Jerman menuntut eksekutif Uni Eropa mengajukan proposal untuk mengecualikan kendaraan yang menggunakan bahan bakar sintetis netral iklim, sementara Italia secara luas menentang regulasi tersebut.
"Kami membutuhkan bahan bakar elektronik karena tidak ada alternatif jika kami ingin mengoperasikan armada kendaraan kami dengan cara yang netral iklim," kata Menteri Transportasi Jerman Volker Wissing dalam sebuah wawancara, dikutip dari Bloomberg, Jumat, (3/3/2023).
Menurut Wissing, semua pihak yang mendukung mobilitas netral iklim harus tetap terbuka terhadap berbagai opsi teknologi, serta menggunakannya.
Sebagai informasi, industri otomotif Jerman berkontribusi sekitar 5 persen ekonomi negara dan mempekerjakan lebih dari 800.000 orang.
Baca Juga
Sektor otomotif di Jerman mencakup sejumlah pembuat suku cadang khusus yang telah berkembang selama lebih dari satu abad dalam memasok produsen mobil termasuk BMW AG, Mercedes Benz, dan Volkswagen dengan komponen untuk mobil bermesin pembakaran mereka.
Sementara itu di Italia, industri otomotif menyumbang sekitar 8,5 persen terhadap perekonomian dan mempekerjakan sekitar seperempat juta pekerja.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transportasi Italia Matteo Salvini juga mengatakan bahwa rencana larangan mobil BBM itu tidak masuk akal dan membahayakan ribuan pekerja. Selain kedua negara tersebut, Polandia dan Hungaria juga telah mengisyaratkan penentangan mereka terhadap rencana Uni Eropa.
Berbagai pandangan juga digaungkan oleh para produsen otomotif. Misalnya, Volkswagen bertekad untuk menjual mobil listrik sepenuhnya di Eropa pada 2033. Sementara itu, BMW dan Porsche menganggap jika hanya bergantung pada satu sumber daya adalah kesalahan, dan memikirkan opsi lain yang mencakup baterai, mesin pembakaran, dan hidrogen.