Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengucurkan anggaran senilai Rp5,9 triliun untuk pembebasan lahan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan sebagai pengelola dana APBN memiliki komitmen untuk terus mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terus memiliki peran penting bagi masyarat, baik bagi kesejahteraan masyarakatnya dan bagi perekonomian regionalnya.
Sri Mulyani menjelaskan APBN dalam hal ini membantu pelaksanaan proyek-proyek PSN melalui dukungan anggaran yang sangat nyata salah satunya yaitu dukungan dalam bentuk pengadaan lahan yang dikelola oleh badan pelayanan umum dibawah Kementerian Keuangan yaitu Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN).
Pembiayaan pengadaan lahan untuk Tol Yogyakarta-Solo hingga saat ini adalah sebesar Rp5,9 triliun.
Dana yang dikucurkan tersebut masih bertambah dengan dukungan Kementerian Keuangan melalui Penyertaan Modal Negara dari APBN ke BUMN sebesar Rp1,4 triliun kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Penyertaan Modal Negara ini telah sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk harus difokuskan pada penyelesaian-penyelesaian Proyek Strategis Nasional.
“Saat ini kemajuan karena adanya Proyek PSN semakin terlihat, baik yang telah dirasakan secara langsung pada masyarakat yang menerima uang ganti untung maupun dari sisi dampak PSN tersebut terhadap kegiatan perekonomian yang lebih besar," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa dengan dukungan Kementerian Keuangan ini, maka terbentuklah saling monitoring pada Pelaksanaan PSN.
“Kementerian PUPR hanya bertugas untuk membelanjakan dan membangun, untuk pengadaan tanah disediakan oleh Kementerian Keuangan sehingga terdapat saling monitoring pada PSN, checks and balances,” jelasnya.
Proyek tersebut masuk dalam kategori super prioritas karena dengan keberadaannya nanti jalan tol ini akan menyambungkan Kawasan Segitiga Joglosemar (Yogya, Solo, dan Semarang) sehingga dapat meningkatkan perekonomian regional Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur, Suchandra Paganda Hutabarat menyampaikan progres pembebasan lahan yang sedang berjalan. Untuk pembebasan Jalan Tolo Solo – Yogyakarta – YIA Kulonprogo yang dibagi menjadi 3 tahap.
Adapun, hingga 24 Februari 2023 pembebasan lahan untuk Tahap 1, Paket 1.1 telah mencapai 94,06 persen, sedangkan untuk Paket 1.2 sebanyak 74,73 persen, untuk tahap II dan tahap III untuk saat ini masih belum dimulai dikarenakan masih pada proses Izin Penetapan Lokasi di Tahap II.
Chandra menjelaskan, dalam kajian lalu lintas, diprediksi bahwa Volume Lalin Golongan I pada 2024, kendaraan yang akan melintas di tol dengan panjang 96,57 km ini adalah sebanyak 22.481 kendaraan per hari.
Selain itu dengan IRR sesuai dengan PPJT PT JMM yang sebesar 12,03 persen, JMM sangat yakin bahwa jalan tol ini dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang melintasinya.
”Tidak hanya dapat mengefisiensikan waktu tempuh, dapat mengurai kepadatan lalu lintas di jalan nasional, namun juga akan memberikan efek domino bagi Pertumbuhan Perekonomian di wilayah Jawa tengah dan D.I. Yogyakarta," jelasnya.