Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Sri Mulyani Soal Kasus Rafael Alun: 1 Kata Maaf dan 9 Kali Sebut Integritas

Menteri Keuangan Sri Mulyani sembilan kali menyebut kata integritas saat bicara mengenai pejabat pajak Rafael yang juga ayah dari Mario Dandy Satrio.
Rafael Alun Trisambodo, pejabat Direktorat Jenderal Pajak yang anaknya lakukan penganiayaan.
Rafael Alun Trisambodo, pejabat Direktorat Jenderal Pajak yang anaknya lakukan penganiayaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkali-kali mengucapkan kata integritas saat konferensi pers terkait dengan Rafael Alun Trisambodo atau RAT, pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sekaligus ayah dari pelaku penganiayaan di Jakarta Selatan, Mario Dandy Satrio

Berdasarkan catatan Bisnis, dalam konferensi pers terkait RAT kemarin, Jumat (25/2/2023), Sri Mulyani sedikitnya mengucapkan 9 kali kata integritas, 3 kali kata terima kasih, dan 1 kata maaf. 

“Kami akan terus melakukan langkah korektif untuk menegakkan integritas dan sekaligus menindak mereka-mereka yang ditengarai telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan posisi, termasuk memperkaya diri sendiri,” tutur Sri Mulyani

Pengulangan kata integritas dalam paparan Menkeu seolah bertujuan memulihkan kembali marwah institusi yang dipimpinnya, serta berupaya mengembalikan kepercayaan publik yang mulai tergerus akibat gaya hidup mewah yang dipamerkan oleh keluarga jajaran Kemenkeu.

Akibat kasus ini, tidak sedikit warganet mengeluhkan kewajiban membayar pajak dan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Hal ini lantaran anak RAT kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial dengan menumpangi mobil Rubicon hingga Harley Davidson. 

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan bahwa gaya hidup mewah pejabat publik bisa menggerus kepercayaan masyarakat. Dalam konteks kasus RAT, dia bahkan menyebut ada potensi masyarakat menjadi enggan membayar pajak. 

Menurut Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah, kasus yang melibatkan anak RAT merupakan kasus kriminal murni. Oleh sebab itu, status RAT yang merupakan salah seorang pejabat publik, tidak memiliki hubungan dengan kasus kriminal tersebut. 

“Tetapi, yang dilakukan oleh Kemenkeu saat ini lebih dalam rangka melindungi institusi Kemenkeu, khususnya pajak yang terseret masuk ke dalam sentimen negatif masyarakat. Kemenkeu memang harus sangat hati-hati,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (25/2/2023). 

Dia menilai langkah Kemenkeu untuk menyerahkan kasus kriminal itu diproses secara hukum merupakan upaya tepat. Di sisi lain, untuk memenuhi tuntutan masyarakat, perlu dilakukan klarifikasi atas kekayaan pejabat yang bersangkutan guna membuktikan integritas Kemenkeu.

“Kasus ini memang berpotensi mengganggu kredibilitas Kemenkeu, khususnya pajak. Tetapi sepanjang ditangani dengan baik, yang salah dihukum dan yang tidak salah tak dihukum dan dilakukan secara transparan, saya yakin kredibilitas Kemenkeu tidak akan terganggu.” 

INTEGRITAS KEMENKEU

Penggunaan kata integritas memang kerap digunakan oleh pejabat publik, tak terkecuali Kemenkeu. Integritas memberikan gambaran seseorang dalam organisasi yang terlihat dari sisi perilaku dan tindakannya.  

Dilansir dari situs resmi Kemenkeu, pengertian integritas dalam nilai-nilai kementerian keuangan adalah berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar, serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. 

Integritas diawali dengan berpikir bukan berkata. Berpikir melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Adapun karakter pegawai dengan integritas adalah tecermin dari sikap jujur, tulus, dan dapat dipercaya. 

Dalam konferensi pers kasus RAT, Sri Mulyani menyatakan bahwa Kemenkeu akan terus memperkuat tiga lapis pertahanan di dalam meningkatkan integritas instansi yang dipimpinnya. 

“Saya minta untuk terus melihat dan mengidentifikasi kelemahan dari layer pertahanan dari kerangka integritas,” tuturnya. 

Pertahanan pertama, kata Menkeu, terkait dengan memperkuat manajemen pimpinan unit. Hal ini jika pimpinan unit kerja melihat jajaran di bawahnya melakukan penyalahgunaan wewenang atau memperkaya diri sendiri dan melanggar integritas Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Kedua adalah kepatuhan internal di masing-masing unit eselon. Menurut Sri Mulyani, keberadaan dan peran dari kepatuhan internal untuk melaksanakan disiplin, mengidentifikasi dan tindakan pencegahan harus semakin diperkuat. 

Ketiga, peran Inspektorat Jenderal Kemenkeu yang memiliki struktur dan kelengkapan untuk melakukan penegakan disiplin dan integritas dari seluruh jajaran instansi. 

“Kami dalam menjaga integritas dan tingkah laku seluruh jajaran Kemenkeu untuk tetap setia terhadap janji dan sumpah jabatan mereka, menjaga integritas dan tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan, termasuk konflik kepentingan dan memperkaya diri,” kata Sri Mulyani. 

Adapun sebagaimana diketahui, harta kekayaan Rafael Alun menjadi sorotan setelah anaknya, yaitu Mario Dandy Satrio menganiaya David, putra dari pengurus GP Ansor.

Setelah kasus tersebut, masyarakat mengkritisi gaya hidup mewah yang kerap dipamerkan Mario melalui media sosial. Masyarakat menilai hal itu tidak sesuai dengan profil Rafael sebagau pejabat eselon III.

Adapun buntut dari kasus tersebut adalah pencopotan Rafael sebagai kepala bagian umum di Kanwil DJP Jakarta Selatan II. Selain itu kekayaan Rafael saat ini juga tengah diusut oleh KPK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper