Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya mendorong keterlibatan pemerintah daerah dan pihak swasta dalam pengembangan jaringan angkutan laut perintis.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha menjelaskan Pemda dan pihak swasta memiliki peran penting dalam mendukung penyelenggaraan perintis. Oleh karena itu, pemerintah pusat harus terus menjalin dan meningkatkan kolaborasi tersebut.
Dia memaparkan salah satu peran pemerintah daerah adalah mengusulkan jaringan trayek angkutan perintis. Jika telah diusulkan, pemda dan pemerintah pusat akan melakukan perancangan untuk kemudian disahkan melalui surat keputusan (SK) Dirjen sesuai usulan Pemda dan Rakornas.
Arif mengatakan peran pemerintah daerah tidak hanya mengusulkan trayek perintis di wilayahnya. Dia menuturkan setelah pengoperasian angkutan laut perintis, Pemda memiliki sejumlah peran dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan.
“Pemda bertanggung jawab memberikan jaminan keselamatan dan keamanan terhadap nakhoda dan ABK, memberikan jaminan keselamatan dan keamanan kapal selama di Pelabuhan, serta memastikan ketersediaan penumpang dan barang serta melakukan sosialisasi,” ujarnya dalam Jumpa Pers di Gedung Kementerian Perhubungan, Selasa (14/2/2023).
Selanjutnya, Pemda juga dapat mengusulkan omisi atau deviasi trayek kapal perintis jika pada sebual pelabuhan singgah tidak tersedia penumpang dan barang selama 1 bulan. Sementara itu, apabila di pelabuhan singgah selama 3 bulan tidak terseda penumpang dan barang maka Pemda akan memberikan usulan penghapusan Pelabuhan tersebut dari trayek perintis.
Baca Juga
Sementara itu, Arif mengatakan pihaknya juga akan terus mendorong keterlibatan swasta dalam mengembangkan jaringan angkutan perintis laut. Dia menjelaskan, sebanyak 74 trayek kapal perintis ditawarkan kepada pihak swasta melalui skema pelelangan umum pada 2023.
Arif mengatakan pihaknya menargetkan sebanyak 2.251 perjalanan (voyage) yang dilakukan pada trayek swasta tersebut sepanjang 2023
Dia menambahkan jumlah trayek kapal perintis tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya dari 117 trayek menjadi 116 trayek, sementara pelabuhan singgah mengalami peningkatan.
"Mengalami penurunan karena setelah dievaluasi, jika terdapat ruas pada trayek yang dianggap dapat dikomersilkan maka ditawarkan ke asosiasi atau perusahaan kapal penumpang. Oleh karena itu jumlah trayek mengalami penurunan," jelasnya.
Salah satu contoh trayek yang telah dikomersilkan adalah Ruas Gorontalo – Pagimana yang dilayani oleh kapal cepat MV Express Priscillia 88. Trayek yang dirilis pada 5 September 2022 lalu tersebut semula dilayani oleh kapal perintis KM Sabuk Nusantara 83.
Arif berharap, pelaksanaan angkutan perintis akan memberikan manfaat bagi masyarakat daerah setempat. Kehadiran angkutan perintis tidak hanya menjadi penghubung wilayah, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja padat karya, meningkatkan UMKM setempat serta meningkatkan taraf hidup masyarakat dan peradaban.