Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Lengkap Jokowi di Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023

Pidato lengkap Jokowi di acara Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023, di Jakarta, pada Senin (6/2/2023).
Pidato Lengkap Jokowi di Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023. Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Bisnis-Dok Youtube Kemenkeu
Pidato Lengkap Jokowi di Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023. Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Bisnis-Dok Youtube Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kunci (keynote speech) pada acara Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023, di Jakarta, pada Senin (6/2/2023) pagi.

Dalam acara tersebut, Jokowi mengungkapkan beberapa poin penting terkait kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah upaya menjadikan Indonesia sebagai Negara maju melalui hilirisasi dan industrilialisasi serta mencermati sektor-sektor mikro, seperti asuransi.

Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi di acara Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023:

Bismillahirahmanirahim,

Assalamualaikum wr,wb.

Tadi sudah disampaikan oleh Ketua OJK (Otoritas Jasa Keuangan) bahwa kredit pada 2022 ini tumbuh di angka 11,3 persen. Angka ini sangat bagus karena sudah mencapai dobel digit. Kemudian juga tadi saya melihat tingkat permodalan juga berada di angka 25,68 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan pra pandemi yaitu di angka 23,31 persen. Ini baik, selanjutnya sebelum masuk ke sini saya tanya Pak Ketua OJK Mahendra Siregar capaian margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM)-nya berapa sih? Dan dijawab oleh Pak Ketua OJK mencapai 4,4. Ini tinggi banget. Ini mungkin tertinggi di dunia mungkin.

Dan saya senang juga dengan perkembangan industri asuransi juga semakin baik. Saya hanya ingin agar dukungan terhadap sektor UMKM diberikan perhatian yang lebih, karena kekuatan kita ada di sini. Jangan dilupakan yang kecil-kecil, yang mikro, yang kecil, yang menengah, berikan suntikan kepada mereka sebanyak-banyaknya, tentu saja dengan kehati-hatian yang tinggi, karena di sektor inilah yang memberikan peluang kesempatan kerja pada rakyat.

Kemudian, yang kedua tadi sudah disampaikan hilirisasi akan diberikan dukungan. Saya minta betul-berul yang konkret, karena masih saya dengar yang mau bikin smelter saja kesulitan cari pendanaan. Jadi, dukungan betul-betul diberikan tetapi juga dengan kalkulasi dan kehati-hatian yang tinggi karena hilirisasi jadi kunci bagi Negara kita untuk lompat jadi Negara maju. kita melihat proses sampai 2018 kita itu masih sebagai Negara di lower middle income. Kemudian masuk ke 2018 kita sudah naik ke upper middle income, karena pandemi turun lagi jadi lower middle income, tetapi di 2022 naik lagu jadi upper middle income. Inilah yang harus terus secara konsisten kita dorong agar naik terus PDB kita sehingga kita harapkan betul-betul kita bisa melompat maju ke depan dan hilirisasi jadi kunci kalau kita ingin jadi Negara maju.

Di semua komoditas baik itu namanya CPO, baik itu namanya minerba, baik yang berasal dari sumber daya laut kita semuanya. saya sudah sering menyampaikan mengenai minerba dan gas. Dari nikel lompatan kita dari US$1,1 juta melompat jadi US$30 juta setelah ada hilirisasi. Kemudian lari ke bauksit, timah, lari ke tembaga, lari ke emas, lari ke gas alam dan minyak. kalo ini betul-betul secara konsisten kita kerjakan jadilah kita Negara maju dan jangan lupa yang namanya sumber daya alam laut kita ini akan memberikan nilai tambah yg besar kalo jg kita hilirkan.

Ingat bahwa dua per tiga indonesia ini adalah air, laut, samudra. Luas lautan kita 3,25 juta kilometer yang mana itu besar sekali dan potensinya belum kita apa-apakan. Saya berikan contoh satu misalnya rumput laut, Indonesia itu eksportir nomor 1 rumput laut, tetapi bahan mentah. Kita melakukan ekspor mentahan saja, sedangkan China itu importir nomor 1 rumput laut, dia [China] tidak menjadi produsen rumput laut, tetapi kita lihat, kita hanya eksportir nomor 3 agar-agar, sementara China tadi importir rumput laut nomor 1 dan eksportir nomor 1. Ini yang harus ditiru. Kita harusnya jadi eksportir nomor 1 bahan mentah dan nilai tambah yang ada di sini sehingga membuat Negara akan melompat.

Kemudian, yang berkaitan dengan ikan. Coba diliat namanya tuna, cakalang, tongkol di mana kita ini eksportir nomor 1 tuna, cakalang, tongkol segar, tetapi tapi sekaligus importir nomor 1 ikan. Lucu? Sudah dorong keluar dan kita impor dalam bentuk tepung ikan. Apa gak bisa sih kita menghilirkan ini mengindustrialisasikan ikan kita jadi tepung ikan, sesulit apa? Apa sulit banget sih? Ndak

Kalau kita belum mampu menggandeng partner, maka jangan ragu-ragu untuk masuk ke sana. Kemudian China itu importir nomor 2 tuna, cakalang, dan tongkol segar tetapi bisa menjadi eksportir nomor 4 tepung ikan dengan menggandeng partner. Sehingga masih banyak rumput laut, ikan tuna, cakalang, tongkol, dan udang. 

Ini nilai tambahnya sangat berkali-kali menjadi pupuk citosan 27 kali nilai tambahnya, lalu rajungan bisa menjadi daging rajungan nilai tambahnya 3,2 kali. Oleh sebab itu, apabila semua dihilirkan dalam Negeri, maka bisa melompat negara kita yaitu PDB kita akan melompat, GDP kita akan melompat yang paling penting adalah memang mengintegrasikan, sudah bolak balik saya sampaikan, minerba, CPO, semuanya. Memang yang paling sulit itu di sana dan sekali lagi saya minta dukungan dari OJK mengenai ini, bagaimana memberikan sosialisasi pentingnya hilirisasi, karena proyeksi dampak hilirisasi dari minerba, migas, dan kelautan bisa sampe angka US$715 juta dan lapangan kerja yang terbangun bisa 9,6 juta besar sekali, inilah yang akan terus kita kejar. 

Kedua, mengenai perlindungan. Saya melihat masyarakat memerlukan perlindungan yang pasti terhadap produk jasa keuangan, baik itu yang namanya asuransi, yang namanya pinjaman online, yang namanya investasi, yang namanya tur haji dan umrah, betul-betul pengawasannya harus detail. Kita ini gak bisa sekarang kerjanya makro. Makro iya mikro harus detail dicek satu-satu hati-hati ada peristiwa besar kemarin ada di India, secara makro negara itu bagus, tetapi mikro ada masalah yaitu ada satu perusahaan yang kehilangan US$120 juta, apabila langsung dirupiahkan Rp1.800 triliun. Hati-hati mengenai ini, pengawasan tiga kali lipat dan jangan sampai ada yang lolos seperi itu karena goreng-gorengan Rp1.800 triliun bisa hilang, itu seperempatnya PDB india hilang, maka yang terjadi apa? capital outflow, semua keluar dan mengakibatkan Rupee jatuh.

Oleh sebab itu, hati-hati mengenai ini, padahal kondisi makronya bagus. sehingga harus dilihat secara betul mana yang suka menggoreng, kalau gorengan itu enak, gorengan itu enak pas dapet ya enak tetapi kalo kepeleset seperti tadi saya sampaikan ada di india. Maka saya minta betul-betul urusan asuransi utamanya pinjol, investasi dilihat betul dan jangan sampai kejadian yang sudah-sudah yaitu Asabri, Jiwasraya Rp17 triliun, Rp23 triliun. Ada lagi Indosurya, ada lagi Wanaarta. Sampai hapal saya itu karena membaca. Kemudian, unitlink ini harus mikro-mikro, satu-satu diikuti karena yang nangis itu rakyat. 

Rakyat itu hanya meminta satu, duit mereka balik. Karena waktu saya ke Tanah Abang ada yang nangis-nangis cerita tentang itu. Waktu di Imlek juga sama nangis-nangis itu juga, di Surabaya juga nangis-nangis itu juga. Jadi hati-hati namanya pengawasan harus lebih diintensifkan sering pelaporan keluhan, pelaporan keluhan sudah 2022 sampe sekarang 2023 juga belum tuntas. Begini-gini hati-hati yang kita bangun adalah trust, kalau sudah kehilangan itu sulit membangun kembali, tetapi saya yakin OJK yang sekarang bisa.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper