Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen pada 2022, Nih Buktinya!

Menkeu Sri Mulyani optimistis ekonomi Indonesia bakal tumbuh 5,3 persen pada 2022 atau sesuai target pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan usai acara malam Apresiasi G20 Indonesia di Hotel Fairmont, Selasa (20/12/2022). JIBI/Ni Luh Anggela.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan usai acara malam Apresiasi G20 Indonesia di Hotel Fairmont, Selasa (20/12/2022). JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 5,3 persen. 

Sri Mulyani menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 menguat secara signifikan, didukung oleh seluruh komponen permintaan agregat, baik konsumsi, ekspor, maupun belanja pemerintah.

“Dalam pemulihan ekonomi kita, konsumsi sudah tumbuh di atas 5 persen, investasi mulai merangkak mendekati 5 persen, ekspor kita melonjak sangat tinggi, impor juga ikut tinggi karena banyak manufaktur yang menggunakan bahan baku impor,” katanya dalam kuliah umum, Jumat (3/2/2023).

Dia memperkirakan konsumsi rumah tangga pada 2022 akan tumbuh kuat pada level 5 persen, yang didukung oleh stabilitas harga, keberlanjutan pemulihan ekonomi, serta program perlindungan sosial.

Kinerja investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diperkirakan tumbuh 4,0 persen dikarenakan pelaku usaha yang masih wait & see atas perkembangan risiko ekonomi dunia.

Kemudian, ekspor Indonesia diproyeksi tumbuh tinggi sebesar 18,1 persen pada 2022, meski melambat dari pertumbuhan pada 2021 yang mencapai 24,0 persen.

Di sisi lain, konsumsi pemerintah pada 2022 diperkirakan terkontraksi sebesar 4,5 persen, turun drastis dari pertumbuhan pada 2021 yang mencapai 4,2 persen.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan pemulihan ekonomi juga terjadi pada semua sektor. Hingga kuartal III/2022, sektor manufaktur, yang merupakan kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi, tercatat tumbuh sebesar 4,6 persen.

Demikian juga sektor transportasi dan akomodasi & makanan minuman, yang sangat terpukul akibat pandemi Covid-19, telah tumbuh masing-masing 21 persen dan 11,3 persen hingga kuartal III/2022.

Pemulihan ekonomi Indonesia juga merata di semua wilayah, misalnya di Sumatera yang tumbuh 4,71 persen pada kuartal III/2022, Kalimantan 5,67 persen, Sulawesi 8,24 persen, Papua 7,51 persen, Jawa di 5,7 persen, termasuk Bali & Nusa Tenggara yang tumbuh 6,69 persen.

Sri Mulyani menambahkan neraca perdagangan Indonesia pun membukukan surplus selama 32 beruntun. Pada 2022, surplus neraca perdagangan tercatat mencapai US$54,5 miliar, tertinggi dalam sejarah Indonesia.

“Jadi dalam kondisi dunia mulai melemah, Indonesia masih bisa meng-capitalize itu. Dan ini adalah sesuatu yang cukup baik antara external demand dan domestic demand. Konsumen masih sangat confident. Pertumbuhan selama akhir tahun lalu, kita sudah melihat mobilitas masyarakat tinggi, padahal itu sesudah kita menaikkan harga BBM 30 persen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper