Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FOMC Meeting Berakhir Hari Ini, The Fed Diproyeksi Naikkan Suku Bunga 25 Bps

Selain itu, The Fed juga diperkirakan mulai mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan bulan Mei mendatang. 
Logo Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan
Logo Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral AS Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada akhir Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada 1 Februari 2022 (Kamis dini hari, WIB).

Selain itu, The Fed juga diperkirakan mulai mempertahankan suku bunga acuan setelah pertemuan pada Maret jika lebih banyak data yang mendukung bahwa inflasi telah melandai. Hal ini berarti The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Mei mendatang. 

Proyeksi ini didasarkan oleh paparan proyeksi kenaikan dari anggota dewan gubernur The Fed Christopher Wallen, yang merupakan pendukung awal strategi kenaikan suku bunga The Fed tahun lalu.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (1/2/2023), The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan ke kisaran target 4,5 - 4,75. Hal ini berarti The Fed memperlambat laju kenaikan setelah sebelumnya menaikkan 50 basis poin pada bulan Desember dan 75 basis pada empat pertemuan sebelumnya.

Pada pertemuan Desember, para pejabat the Fed memproyeksikan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga jika telah mencapai 5 persen, namun pelaku pasar memperkirakan bahwa mereka akan mulai berhenti menaikkan suku bunga sedikit di bawah level tersebut.

Para gubernur bank sentral AS telah mengatakan bahwa data inflasi bulan Oktober, November dan Desember yang stabil merupakan berita yang disambut baik, namun mereka masuk perlu menantikan lebih banyak data lagi.

"Argumennya hanyalah apakah The Fed harus berhenti sejenak setelah ada data (inflasi) tiga bulan tersebut, atau jeda sejenak setelah melihat data dalam enam bulan. Dari sisi manajemen risiko, saya butuh enam bulan data, bukan hanya tiga," ungkap Waller pada 20 Januari lalu.

Data yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 2,2 persen dalam tiga bulan hingga Desember 20-22 (yoy) dan 3,7 persen selama enam bulan terakhir. Angka ini melambat dari 4,4 persen dalam 12 bulan terakhir

Jika tren ini berlanjut selama tiga bulan lagi sesuai dengan argumen Waller, The Fed akan memiliki banyak data positif yang meyakinkan rencana menghentikan laju kenaikan suku bunga pada pertemuan 2-3 Mei mendatang.

Ekonom Deutsche Bank Brett Ryan mengatakan tren kenaikan suku bunga menjadi kini mulai mendekati akhirnya.

"Sekarang ini bukan tentang kecepatan (kenaikan suku bunga). Ini tentang titik akhir dan kita harus merasakan di mana titik akhirnya," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper