Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berencana akan berkunjung ke Malaysia pada Maret mendatang guna membahas ajakan Malaysia untuk memblokir ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit ke Uni Eropa, pasca-berlakunya peraturan deforestasi yang diterapkan Uni Eropa beberapa waktu lalu.
“Saya rencananya nanti Maret awal ke Malaysia atau nanti yang mana duluan, apakah mereka duluan atau saya,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu saat ditemui awak media di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Wakil Perdana Menteri Malaysia sekaligus Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Fadillah Yusof sempat datang ke Indonesia pada awal Januari lalu. Namun, pertemuan keduanya batal terlaksana.
Zulhas menuturkan, pertemuan tersebut batal lantaran masalah waktu. Saat itu, Fadillah Yusof dijadwalkan untuk bertemu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, baru selanjutnya bertemu dirinya. Namun, karena saat itu Basuki dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) maka pertemuan dengan Fadillah Yusof pun molor dan Zulhas tidak kebagian untuk bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia tersebut.
Adapun, Malaysia baru-baru ini mempertimbangkan untuk memblokir ekspor CPO ke Uni Eropa sebagai balas dendam atas peraturan deforestasi Uni Eropa yang diberlakukan pada 6 Desember 2022 lalu.
“Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia akan mempertimbangkan untuk menghentikan ekspor ke Uni Eropa sebagai pembalasan atas peraturan deforestasi baru blok tersebut,” kata Wakil Perdana Menteri Malaysia Fadillah Yusof, melansir Bloomberg, Kamis (12/1/2023).
Baca Juga
Menurut Fadillah Yusof, aturan yang diterapkan Uni Eropa merupakan tindakan untuk memblokir akses pasar minyak sawit. Malaysia pun berencana untuk berdiskusi dengan Indonesia sebagai sesama produsen dan eksportir minyak sawit terbesar terkait opsi penghentian pengiriman ke Uni Eropa.
“Itu adalah salah satu opsi bagi kami, tetapi kami harus berdiskusi dulu dengan Indonesia,” ujarnya.