Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan negosiasi pembelian minyak mentah dari Rusia sejak pertengahan tahun lalu belakangan tidak mencapai titik temu.
Luhut menuturkan mandeknya negosiasi pembelian minyak mentah murah itu belakangan disebabkan karena proses birokrasi yang berbelit di PT Pertamina (Persero).
Konsekuensinya, pemerintah tidak kunjung mendapat kontrak pembelian minyak mentah murah Rusia saat harga komoditas mentah itu tertahan tinggi sepanjang tahun lalu.
“Maaf bu Nicke [Dirut Pertamina], ini ada [Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves] Rachmat dengar, kami kesulitan di Pertamina muter kiri muter kanan sini mentok intinya supaya tidak jadi,” kata Luhut dalam Acara Saratoga Investment Summit, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Di sisi lain, Luhut mengatakan, dirinya sudah menyampaikan negosiasi pembelian minyak mentah Rusia yang mandek tersebut. Dia meminta Nicke untuk dapat menindaklanjuti laporan tersebut.
“Tadi saya lapor ke pak Presiden, I tell you kalau bisnis begini bubar kita pak,” kata dia.
Baca Juga
Belakangan, Luhut menuturkan, dirinya berkomunikasi kembali dengan Menteri Perekonomian Rusia untuk menindaklanjuti rencana pembelian minyak mentah Rusia tersebut.
Di sisi lain, dia mengatakan, Rusia berniat untuk kembali menawarkan minyak mentah mereka kepada pemerintah. Hanya saja, menurut dia, momentum kontrak minyak mentah itu sudah tidak lagi mendesak di tengah pelemahan harga komoditas primer itu saat ini.
“Kita tidak bisa seperti ini terus, orang datang ke kita berhenti tidak jalan, saya challenge tadi Rusia mana minyak mu sekarang minyak turun kami sudah tidak perlu lagi,” kata dia.
Ditemui selepas acara, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan proses negosiasi pembelian minyak mentah dari Rusia masih berlanjut.
Di sisi lain, Nicke memastikan, perseroannya belum berencana untuk melakukan pembelian minyak mentah dari Rusia tahun ini.
“Masih dalam pembahasan, jadi itu belum ada realisasinya,” kata Nicke.