Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Harga Minyak Dunia Melemah saat Libur Tahun Baru Imlek, Kok Bisa?

Harga minyak dunia kembali melemah saat perayaan Libur Tahun Baru Imlek 2023. Apa penyebabnya?
Feni Freycinetia Fitriani
Feni Freycinetia Fitriani - Bisnis.com 23 Januari 2023  |  07:49 WIB
Harga Minyak Dunia Melemah saat Libur Tahun Baru Imlek, Kok Bisa?
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak. - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah dunia melemah lantaran investor menilai prospek permintaan menyusul pembukaan kembali China, risiko terhadap produksi Rusia pada 2023, dan banyak investor Asia yang libur saat Tahun Baru Imlek.

Dikutip dari Bloomberg pada Senin (23/1/2023), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun menuju US$81 per barel menyusul kenaikan dua mingguan, yang menjadi benchmark AS, ditutup pada level tertinggi sejak pertengahan November 2022.

Perdagangan minyak di jam Asia akan tertahan pada hari Senin, dengan hari libur nasional di pasar termasuk China, Hong Kong, dan Singapura.

Pergeseran China dari kebijakan Covid Zero telah meningkatkan ekspektasi bahwa konsumsi di importir terbesar dunia akan meningkat.

Setelah pembukaan perbatasan, lebih banyak orang China melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2023 dan aktivitas industri diperkirakan akan meningkat ketika para pekerja kembali.

Minyak telah melepaskan awal yang lemah untuk tahun baru untuk bergerak lebih tinggi karena prospek China yang cerah.

Dukungan tambahan untuk minyak mentah datang dari ekspektasi bahwa Federal Reserve hampir mengakhiri rangkaian kenaikan suku bunga yang agresif, yang telah melemahkan dolar AS.

Pedagang juga menimbang dampak sanksi tambahan pada aliran energi Rusia saat perang di Ukraina berlanjut.

SLB, raksasa layanan ladang minyak terakhir yang melakukan bisnis di Rusia, memperingatkan bahwa pengeboran dan pekerjaan terkait di negara itu akan merosot tahun ini karena sanksi internasionalnya semakin dalam.

Dalam pandangan terbarunya, Badan Energi Internasional mengatakan Rusia akan menutup produksi sekitar 1,6 juta barel per hari pada akhir kuartal ini dibandingkan dengan tingkat sebelum invasi ke Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

harga minyak mentah imlek china
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top