Bisnis.com, JAKARTA - Pengacara Elon Musk mengungkapkan agar persidangan tuntutan investor Tesla dipindahkan dari San Francisco karena 82 persen dari calon hakim memiliki pandangan negatif kepada miliarder tersebut.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (13/1/2023), Pengacara Elon Musk menjelaskan 200 kuesioner calon hakim yang dikembalikan kepada hakim federal memperkuat argumen bahwa orang-orang California Utara cenderung bias terhadap CEO Tesla Inc, dan sebagian besar bias berkaitan dengan klaim dalam kejujuran miliarder tersebut di Twitter.
Pengajuan terbaru oleh CEO Tesla Inc. tersebut bagian dari dorongannya agar kasus yang diajukan oleh pemegang saham Tesla dipindahkan ke tempat lain, yakni Texas.
Kasus hukum ini bermula dari tuduhan para investor Tela bahwa tweet Elon Musk pada Agustus 2018 silam terkait rencana menjadikan Tesla perusahaan tertutup dengan jaminan pendanaan yang pasti merugikan mereka karena mengakibatkan gejolak pada harga saham tesla.
Elon Musk menyatakan bahwa lembaga investasi pemerintah Arab Saudi sepakan untuk mendukung upayanya untuk menjadikan Tesla perusahaan tertutup.
Kuesioner yang tidak tersedia untuk umum tersebut menunjukkan bahwa calon hakim tidak hanya tak menyukai Elon Musk tetapi juga merasakan pandangan negatif terhadapnya.
Baca Juga
"Tanggapan-tanggapan tersebut tidak hanya membuat sebagian besar calon hakim memiliki niat buruk terhadap Elon Musk tetapi mereka tidak takut untuk menyatakannya dengan bangga dan jelas ke pengadilan," kata pengacaranya.
Pengacara para pemegang saham berpendapat bahwa Elon Musk adalah seorang selebriti yang menarik perhatian media di seluruh dunia, tapi banyak di antaranya negatif dan kehadirannya di Twitter adalah sebagian penyebabnya.
Namun, pengacara investor juga mengatakan tidak ada calon hakim yang bekerja untuk Twitter dan hanya dua atau tiga calon tersebut yang mengenal seseorang yang bekerja di perusahaan.
"Tidak ada potensi bias yang timbul dari pengelolaan Elon Musk di Twitter," kata mereka.
Sidang atas permintaan Elon Musk untuk memindahkan kasus ini dijadwalkan pada hari Jumat dan persidangan akan dimulai pada 17 Januari 2022.