Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) US International Development Finance Corporation (DFC) Scott Nathan mengungkapkan bahwa akses modal menjadi kunci utama untuk mencapai kemakmuran global, terutama di kawasan Indo-Pasifik.
"Kawasan ini merupakan pusat kemakmuran global, tapi ini tidak akan terjadi bila tidak ada akses ke modal. Salah satu alasan bergabung Indo-Pasific untuk berbicara tentang peluang investasi yang berkembang saat ini," jelas Scott dalam acara Indo-Pacific Business Forum, Kamis (12/1/2023).
Dia menjelaskan, adanya akses modal mampu menjadi peluang besar menghadapi masalah global saat ini, mulai dari pertumbuhan ekonomi, pandemi, perubahan iklim, kebutuhan sehari-hari, hingga krisis utang.
"Saya percaya tantangan yang kami hadapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan peluang di masa depan dengan cara bermitra. Peluang ini merupakan prioritas bagi Amerika Serikat (AS) untuk kolaborasi," lanjutnya.
Bersama DFC, yakni lembaga keuangan AS untuk investasi, Scott berharap mampu memberikan penawaran alternatif dan investasi berdasakan nilai-nilai secara transparan, adil, dan memiliki standar yang tinggi.
"Kami menawarkan pembiayaan utang dan ekuitas, asuransi dan bantuan teknis, semuanya ditujukan untuk mendanai peliang sektor swasta," tuturnya.
Scott mengungkapkan DFC mampu melakukan transaksi terkecil dengan nominal US$1 juta hingga US$1 miliar, dengan nominal tersebut bisa bekerja sama dengan perusahaan dari seluruh dunia.
"Kami berinvestasi di perusahaan dan proyek untuk memobilisasi modal swasta untuk mengatasi beberapa tantangan terbesar masyarakat," ungkapnya.
Maka, wilayah Indo-Pasifik menjadi prioritas utama konsumen inti dari misi DFC.
Selain itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan DFC bergabung dengan Australia dan Jepang untuk mendukung ekuitas negara-negara kepulauan pasific.