_1666924690.jpg)
Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri Tesla Elon Musk memecahkan rekor Guiness World Record sebagai orang satu-satunya orang yang kehilangan kekayaan terbesar dalam sejarah
Dilansir dari The Guardian pada Kamis (12/1/2023), Guinness World Records mencatat Elon Musk kehilangan kekayaan hingga US$182 miliar atau sekitar Rp2.794 triliun sejak November 2021.
"Kekayaan bersih Elon Musk turun dari puncaknya US$320 miliar pada tahun 2021 menjadi US$138 miliar pada Januari 2023, sebagian besar karena kinerja saham Tesla yang buruk," menurut Guiness World Recordberdasarkan data Forbes.
Adapun Bisnis mencatat, Elon Musk kehilangan kekayaan sekitar US$200 miliar atau Rp3.070 triliun, berdasarkan Bloomberg Billionaires Index.
Total kerugian Elon Musk jauh melampaui rekor sebelumnya sebesar US$58,6 miliar yang dipegang oleh investor teknologi Jepang dan pendiri SoftBank Masayoshi Son pada tahun 2000.
Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Musk memuncak di level US$340 miliar pada 4 November 2021, dan dia tetap menjadi orang terkaya di dunia sampai posisi tersebut diambil alih pada Desember 2022 oleh Bernard Arnault, taipan Prancis di belakang perusahaan barang mewah LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton.
Baca Juga
Elon Musk memang mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dengan mudah pada era pandemi. Tesla melampaui kapitalisasi pasar US$1 triliun untuk pertama kalinya pada Oktober 2021, bergabung dengan perusahaan teknologi seperti Apple, Microsoft, Amazon.com, dan induk Google Alphabet, meskipun kendaraan listrik Tesla hanya mewakili sebagian kecil dari keseluruhan pasar mobil.
Per 12 Januari 2023, Bloomberg Billionaires Index mencatat kekayaan bersih Arnault mencapai US$182 miliar, sedangkan Elon Musk mencapai US$132 miliar. Adapun menurut Forbes, kekayaan Arnault sebesar US$203,7 miliar, sedangkan Elon Musk US$146,5 miliar.
Laporan Guinness World Records mengatakan mayoritas kekayaan Musk terikat dalam saham Tesla, yang nilainya anjlok 65 persen pada tahun 2022. Kekayaan Elon Musk semakin terkuras setelah didinya mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar pada Oktober 2022.
