Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejarah Ratu Plaza, Mal yang Sempat Populer di Jakarta Kini Sepi

Ratu Plaza menjadi salah satu pionir pusat perbelanjaan atau di Jakarta yang dibangun sejak 1977. Berikut ini sejarah dan profil Ratu Plaza.
Kondisi di pusat perbelanjaan Ratu Plaza, Jakarta yang sepi penyewa dan pengunjung, Minggu (8/1/2023). BISNIS/Afiffah Rahmah Nurdifa
Kondisi di pusat perbelanjaan Ratu Plaza, Jakarta yang sepi penyewa dan pengunjung, Minggu (8/1/2023). BISNIS/Afiffah Rahmah Nurdifa

Bisnis.com, JAKARTA - Ratu Plaza menjadi salah satu pionir pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lokasinya yang strategis itu sempat populer pada 1980-an.

Tak hanya sekadar mal, proyek yang dibangun pada 1977 dan rampung pada April 1980 itu merupakan mix-used building yang diperuntukkan sebagai pusat perbelanjaan yang terkoneksi dengan apartemen dan perkantoran.

Dikutip dari skyscrapercenter.com, perkantoran AXA Centre Ratu Plaza yang memiliki 31 lantai setinggi 135 meter dengan 2 basement itu merupakan gedung tertinggi ke-172 di Indonesia. Sementara itu, Ratu Plaza mal memiliki 5 lantai dan 2 basement. Di sisi lain, apartemennya memiliki 18 lantai dan 2 basement.

Adapun, proyek ini merupakan ide pengembangan dari PT Ratu Sayang Internasional (RSI) milik Henry Onggo. Proyek ini mulai dikerjakan pada April 1977 dengan kontraktor utama yakni Waskita Kajima bersama dengan 80 usaha lainnya yang ikut berkontribusi untuk proyek paling besar di masa itu.

Ratu Plaza secara keseluruhan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo pada 12 Desember 1980. Berbagai sumber menyebutkan total biaya pembangunan saat itu berkisar US$47 dolar atau setara dengan Rp29,4 miliar di tahun 1980.

Pusat perbelanjaan ini memiliki luas lantai 58.084 meter persegi yang dihuni oleh berbagai tenant seperti Toko Gunung Agung, Batik Keris, Sepatu Bata, Rudy Hadisuwarno, dan lainnya. Awalnya, mal ini menghadirkan lift kaca pertama di Indonesia, tapi lift tersebut akhirnya dicabut.

Eksistensi mal ini terus mengalami pasang surut. Setelah berjaya kurang lebih satu dekade, pada 1990-an Ratu Plaza Mal mulai tergeser dengan kehadiran mal baru yang besar dan beragam, sehingga perlahan menggeser popularitasnya.

Meski demikian, mal tersebut masih beroperasi setelah melakukan penyegaran total pada 1995 dan kehadiran berbagai tenant baru yang menarik. Mal itu bahkan melakukan renovasi eksterior demi menggaet tenant populer.

Jalan terjal kembali menghadang ketika di Indonesia terjadi kerusuhan pada Mei 1998. Tak hanya itu, krisis moneter pun membuat operasional dan pemugaran mal molor hingga 2000.

Kurang dari satu dekade berlalu, pada 2008, Ratu Plaza mengubah citranya dari mal untuk kebutuhan umum kini spefisik untuk komputer dan elektronik lainnya.

Ratu Plaza kini menempati lokasi yang semakin strategis karena tepat berada di depan stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Istora Mandiri. Meski dekat dengan transportasi umum. Namun, berdasarkan pantauan Bisnis, Minggu (11/01/2023) banyak kios tutup dan minim pengunjung.

Dari 5 lantai utama, hanya ada beberapa gerai yang masih buka misalnya iBox, Asus, IT Galeri dan berbagai restoran cepat saji. Berdasarkan keterangan salah satu petugas keamanan, sepinya pengunjung telah terjadi sejak 2020.

"Ini dari pandemi saja, tahun 2020 ya. Banyaknya paling ya makan, belanja paling elektronik itu kaya iBox atau servis HP di atas," ungkap petugas tersebut.

Di sisi lain, salah seorang penyewa gerai yang membuka lapak servis elektronik mengatakan alasannya bertahan sebab masih ada pelanggan setia yang sudah berlangganan cukup lama. Dia meyakini kondisi mal tersebut akan kembali seperti semula setelah PPKM dicabut.

Sementara itu, merujuk pada situs Rumah.com ruang ritel di mal Ratu Plaza dapat disewa dengan harga Rp82,17 juta per bulan untuk ukuran 249 meter persegi atau Rp330.000 per meter persegi per bulan. Harga tersebut sudah include dengan service charge dengan minimum sewa selama 2-3 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper