Bisnis.com, JAKARTA - Kabar gembira untuk masyarakat. Pemerintah melanjutkan Kartu Prakerja di 2023 dengan skema normal. Besaran insentif yang diberikan tahun depan naik menjadi Rp4,2 juta.
“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip Kamis (29/12/2022).
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan, pemerintah pada tahun depan akan melakukan penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta.
Pada 2023, besaran bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp4,2 juta per individu dengan rincian bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
Sebelumnya, total besaran bantuan yang diberikan sebesar Rp3,55 juta per individu. Ini terdiri dari Rp1 juta untuk biaya pelatihan, insentif pasca pelatihan sebesar Rp600.000 per bulan untuk 4 bulan, dan insentif survei sebesar Rp150.000.
Selain penyesuaian besaran bantuan, program ini nantinya bisa diikuti oleh para penerima bansos dari kementerian/lembaga lainnya seperti Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah, atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM).
“Program Kartu Prakerja pada 2023 akan dikembalikan ke tujuan utamanya, yakni sebagai program peningkatan kompetensi kerja seiring meredanya kasus Covid-19,” ujar Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja William Sudhana.