Bisnis.com, JAKARTA - Natal & Tahun Baru (Nataru) 2022 menjadi momen perdana ruas Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu), terutama Seksi 2A dan 2A Ujung (Jakasampurna–Marga Jaya) beroperasi secara fungsional.
Sebagai informasi, operasi fungsional Tol Becakayu sejak 23 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023 itu merupakan salah satu strategi PT Waskita Toll Road membantu mengurai kemacetan lalu lintas Jakarta–Bekasi selama periode Nataru 2022.
Sekretaris Perusahaan Waskita Toll Road Alex Siwu menjelaskan bukti bahwa Tol Becakayu mampu berperan signifikan dalam momen Nataru 2022, setidaknya tergambar dari naiknya jumlah pengendara Ibu Kota yang memanfaatkan akses ini.
Terlebih, Waskita Toll Road melalui anak usahanya, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga pun baru saja membuka tiga akses baru untuk Tol Becakayu pada kisaran kuartal III/2022, yaitu On Ramp Prumpung, On Ramp Casablanca, dan koneksi Seksi 1A Koneksi Jalan Tol Wiyoto–Wiyono Sisi Timur.
"Seiring dengan beroperasinya Seksi 2A dan 2A Ujung dan pembukaan tiga akses baru, jumlah volume lalu lintas [VLL] Becakayu pada Desember 2022 mencapai lebih dari 35.000 kendaraan. Meningkat cukup signifikan ketimbang bulan-bulan sebelumnya," ujar Alex ketika dihubungi Bisnis, Rabu (28/12/2022)
Sebagai perbandingan, angka ini tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan ketimbang VLL ruas Becakayu pada September 2022 sebesar 21.000 kendaraan, Oktober 2022 sebesar 27.000 kendaraan, dan November 2022 sebesar 33.000 kendaraan.
Baca Juga
Tim Kilas Nataru 2022 Bisnis Indonesia pun berkesempatan menjajal langsung ruas Tol Becakayu sampai Gerbang Tol (GT) Marga Jaya 2, Selasa (27/12/2022), dalam perjalanan memantau kondisi lalu lintas sepanjang Nataru 2022.
Sesuai ekspektasi atas tujuan pembangunannya, Tol Becakayu terpantau ramai oleh para pengendara dari Ibu Kota ke arah Bekasi, terutama yang berniat menghindari kepadatan lalu lintas wilayah Kalimalang, atau menjauhi penumpukan kendaraan di GT Halim untuk memasuki Tol Jakarta–Cikampek (Japek).
Melalui jalan tol dengan konstruksi layang (elevated) yang membentang sepanjang 16,02 km ini, waktu tempuh perjalanan dari Ibu Kota sampai GT Marga Jaya 2 di Kota Bekasi hanya berkisar 20 menit. Sebelumnya, perjalanan menuju Bekasi via Tol Japek bisa mencapai 1 jam pada jam-jam padat.
Menilik ke belakang, pembangunan Tol Becakayu awalnya sempat mangkrak selama 22 tahun. Pasalnya, setelah dimulai pada 1995, pembangunannya sempat terdampak krisis ekonomi 1998, dan baru kembali dikebut pada era Presiden Joko Widodo sekitar medio 2015.
Grup PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menjadi perusahaan pelat merah yang dipercaya berperan dalam merampungkan seluruh seksi Tol Becakayu, dibantu anak usahanya di bidang penyedia beton pracetak (precast), readymix, dan modular PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP).
Pada pengerjaan Tol Becakayu Seksi 1 yang dimulai pada 2014 hingga rampung pada 2018, WSBP menyediakan precast dan readymix. Sementara pada pembangunan Tol Becakayu Seksi 2A Ujung sepanjang 2020 sampai sekitar pertengahan 2022, WSBP menjadi penyedia PCI Girder atau beton jembatan.
Berikutnya, seiring berlangsungnya pengerjaan Tol Becakayu Seksi 2B yang akan menghubungkan Marga Jaya–Tambun, WSBP akan menyuplai produk precast dan readymix. Sementara WSKT menargetkan seksi ini bisa beroperasi penuh pada 2025.
Sebagai pengingat, Tol Becakayu sendiri merupakan salah satu proyek monumental WSKT bersama WSBP. Sebelumnya, keduanya juga terlibat dalam pembangunan Tol Japek II Elevated atau yang saat ini bernama Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ), serta merampungkan beberapa ruas Tol Trans Jawa, seperti Kanci–Pejagan–Pemalang–Batang–Semarang.
Saat ini, beberapa proyek hasil kolaborasi keduanya yang masih berjalan, antara lain Tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro) Seksi 4, beberapa ruas Tol Kayu Agung–Palembang–Betung (Kapalbetung), serta Tol Japek II Selatan paket III ruas Taman Mekar–Sadang.