Bisnis.com, JAKARTA - Memilih dan menentukan material kain yang berkualitas menjadi salah satu tantangan yang kerap dihadapi desainer dan brand fashion di Indonesia. Akses yang terbatas untuk mendapatkan material terbaik dengan harga yang atraktif juga kerap menjadi problem, khususnya bagi para fashion start up.
Padahal, banyak produsen benang dan kain yang mumpuni di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan para brand fashion di Indonesia, khususnya terhadap kain berbahan viscose atau rayon.
Viscose atau rayon merupakan salah satu material yang tengah digandrungi sejalan dengan tren keberlanjutan yang tengah meningkat. Viscose diketahui bersifat renewable dan biodegradable (mudah terurai), yang membuatnya menjadi material yang mendukung sustainable fashion.
Beranjak dari hal tersebut, baru-baru ini produsen serat rayon berkelanjutan, Asia Pacific Rayon (APR) menginisiasi “Buyer Seller Meet” untuk menjembatani kebutuhan desainer dan brand lokal terhadap kain berbahan viscose-rayon.
Dalam acara yang digelar pada 14-16 Desember 2022 lalu di Jakarta Fashion Hub, APR menghubungkan para brand dengan produsen kain rayon kualitas terbaik di tanah air, diantaranya PT. Dan Liris, Tantra, Mitra Jasa Sakti Sentosa (MJSS), HATI, serta Asia Citra Pratama (ACP). Kelimanya merupakan mitra APR selaku produsen serat rayon yang terintegrasi di Indonesia.
Evelyn Santoso, Head of Business Development Asia Pacific Rayon mengatakan Buyer Seller Meet mencoba mengakomodasi tren konsumen saat ini yang aktif mencari material yang nyaman dipakai namun juga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungan.
“Lewat acara ini, kami ingin menghubungkan demand yang berkembang dengan sourcing yang tersedia di dalam negeri. Bagi para brand yang ingin mencari kain berkualitas dan sustainable, dapat mencarinya di dalam negeri atau local sourcing,” ujar Evelyn.
Lewat gelaran Buyer Seller Meet, APR berharap dapat mendorong sustainable supply chain bagi para brand dan desainer lokal. Para desainer lokal yang tadinya mendapatkan material secara impor, kini tidak harus khawatir lagi atas ketersediaan kain yang tidak konsisten serta kualitas produk yang tidak selalu sama.
Dalam kesempatan yang sama, APR menginisiasi kegiatan JFH (Jakarta Fashion Hub) Connect sebagai ruang untuk berdiskusi mengenai peluang, perkembangan, dan wawasan industri fesyen berkelanjutan yang ditujukan untuk mempermudah proses produksi dari para pemain industri.
Dalam diskusi yang bertajuk “Finding the Right Local Supply for Your Sustainable Fashion Business”, Evelyn Santoso, Head of Business Development Asia Pacific Rayon, Arie Putra, Marketing Engagement Manager PEFC, Ragita Wirastri, Marketing and Communication Manager PEFC, serta Rama Dauhan, Fashion Designer of Rama Dauhan Design Studio membahas mengenai pentingnya menemukan rantai pasokan lokal dari produksi sampai end product.
APR melalui JFH connect berharap agar kedepannya semakin banyak brand lokal atau desainer yang menggunakan bahan asli dari Indonesia. Selain memudahkan dalam mengidentifikasi sumber bahannya, menggunakan bahan dari produsen lokal juga dapat membuat supply stability, artinya konsumen bisa dengan mudah berkomunikasi dengan produsen, waktu pengiriman akan lebih efisien, dan yang terpenting carbon footprint akan lebih rendah.
Sebagai informasi, Jakarta Fashion Hub merupakan ruang kolaboratif yang diinisiasi oleh APR dan menjadi wadah bagi para fashion enthusiast untuk berkreasi serta berkolaborasi dalam menciptakan karya, khususnya dalam mendukung pengembangan rayon dan sustainable fashion di Indonesia.
JFH menyediakan berbagai fasilitas seperti co-working space, area workshop dan display, hingga studio foto. Selain itu, JFH turut menyediakan layanan konsultasi terkait sourcing (akses untuk mendapatkan bahan rayon). Melalui JFH, APR mendukung konektivitas dari penyedia material hingga ke desainer dengan tujuan agar industri fesyen Indonesia semakin berkembang.