Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Logistik Turki MNG Cargo Airlines Mau IPO di Bursa AS

Proses IPO akan dilakukan melalui merger dengan special purpose acquisition company (SPAC) Golden Falcon Acquisition Corp.
MNG Cargo Airlines/mngairlines.com
MNG Cargo Airlines/mngairlines.com

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan logistik Turki MNG Cargo Airlines Inc.berencana melakukan pencatatan saham perdana (IPO) di bursa saham New York dan berekspansi di Amerika Serikat dan Eropa.

Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO untuk menambah armada yang saat ini berjumlah sembilan pesawat Airbus SE.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (13/12/2022), Chief Executive Officer MNG Cargo Ali Sedat Ozkazanc mengungkapkan perusahaan akan menarik pelanggan baru dengan berbagai layanan end-to-end di luar transportasi udara, termasuk pergudangan penanganan.

Perusahaan yang berbasis di Istanbul ini juga berencana menambah satu pesawat Airbus A321 dan akan mempertimbangkan penambahan armada pesawat besar.

Ozkazanc tidak menjabarkan target raihan dana IPO tersebut. Adapun proses listing akan dilakukan melalui merger dengan perusahaan cangkang special purpose acquisition company (SPAC) Golden Falcon Acquisition Corp, yang dipimpin oleh Makram Azar dan Scott Freidheim.

Lebih dari 51 persen dari saham MNG Cargo yang beredar akan tetap dimiliki oleh pendiri MNG Turki, yakni konglomerat Mapa Group milik taipan konstruksi Mehmet Nazif Gunal.

Meskipun Ozkazanc mengatakan rencana IPO ini didorong oleh peningkatan e-commerce global, langkah MNG untuk go public datang pada waktu yang tidak pasti bagi industri.

Pengiriman kargo di udara jatuh setelah mengalami lonjakan pada puncak pandemi Covid-19, didorong oleh pengiriman masker dan vaksin, gangguan jalur pengiriman laut, dan lonjakan belanja online.

Pekan lalu, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan volume pengangkutan turun 4 persen di seluruh wilayah pada tahun 2023, menyusul perkiraan penurunan 8 persen tahun ini. Imbal hasil, atau harga, yang naik sepanjang tahun 2022 akan mengalami penurunan hingga 22 persen dalam 12 bulan mendatang.

Selain itu, langkah lain yang bertentangan dengan tren saat ini adalah keputusan untuk merger dengan SPAC sebagai cara IPO. Jenis kesepakatan ini tengah dalam tren menurun.

Menurut penyedia data SPAC Research nilai perusahaan yang merger dengan SPAC tahun ini mencapai sekitar US$94 miliar, jauh lebih kecil dari tahun lalu yang sebesar US$500 miliar.

Ozkazanc mengatakan tujuan perusahaan melakukan merger dengan SPAC adalah untuk menghemat waktu dan biaya.

“Kami selalu melihat dukungan dan bantuan dari Golden Falcon sejak kami diperkenalkan kepada mereka.” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper