Bisnis.com, JAKARTA - Twitter kembali meluncurkan langganan centang biru setelah satu bulan penundaan lantaran menangani banyaknya akun hoax yang menyebabkan kekacauan.
Dilansir dari The Verge pada Senin (12/12/2022), langganan akan dikenakan biaya US$8 per bulan untuk pembelian di web atau US$11 per bulan atau setara Rp 172.000 melalui iOS App Store untuk menutupi komisi hingga 30 persen yang diambil Apple dari pembelian dalam aplikasi.
Siapa pun yang membayar dan ingin menampilkan tanda centang biru atau terverifikasi di profilnya harus mendaftarkan nomor telepon terlebih dahulu, sekaligus mengubah kepemilikan akun, nama tampilan, atau foto profil sebelum dilakukannya peninjauan kembali.
Dalam sebuah thread Twitter, perusahaan mengatakan pelanggan akan mendapatkan akses ke tanda centang biru bersama dengan sejumlah fitur, termasuk kemampuan untuk mengedit tweet, mengunggah video 1080 pixels, dan mengakses mode pembaca.
Twitter akan mencantumkan lebih sedikit iklan dalam prioritas pencarian dan balasan sebagai 'cooming soon'.
Twitter juga mengatakan akan mengganti label centang biru yang selama ini digunakan menjadi centang emas untuk bisnis, dan centang abu-abu untuk akun pemerintahan dan multilateral pekan ini.
Baca Juga
Manajer produk Twitter Esther Crawford mengatakan perusahaan menambahkan persyaratan verifikasi telepon sebelum pengguna diberikan tanda centang biru untuk memerangi peniruan.
Sebelumnya, Elon Musk meluncurkan Twitter Blue versinya bulan lalu, tetapi menarik fitur tersebut setelah dua hari ketika gelombang akun terverifikasi palsu membanjiri platform.
Peluncuran yang cenderung Terburu-buru ini menyebabkan kekhawatiran di antara pengiklan dan pejabat pemerintah, bahkan Senator Ed Markey (D-MA) memberi tahu Musk untuk memperbaiki perusahaannya setelah miliarder itu menepis kekhawatirannya tentang peniruan identitas di platform.