Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja industri keramik sepanjang tahun 2022 berjalan tercatat apik. Menurut data terbaru Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), hal tersebut tercermin dari tingkat utilisasi kapasitas produksi dan ekspor.
Ketua Umum Asaki Edy Suyanto mengatakan tingkat utilisasi kapasitas produksi keramik nasional tahun ini mencapai 79 persen dari target 80 persen. Angka tersebut, ujarnya, merupakan yang tertinggi sejak 2014.
"Ini jawaban dari efektivitas kebijakan pemerintah yang memberikan HGBT US$6/mmbtu untuk industri keramik," ujarnya via siaran pers yang dikutip Bisnis pada Senin (12/12/2022).
Perbaikan daya saing industri, lanjutnya, juga tercermin dari kinerja ekspor tahun ini yang mengalami peningkatan 3 persen dari tahun lalu. Tahun depan, Asako menargetkan ekspor tumbuh hingga 5 persen.
Negara tujuan yang menjadi fokus utama industri keramik Indonesia di di antaranya Filipina, Malaysia, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat (AS), dan Australia.
Edy menambahkan Asaki optimistis dengan penjualan keramik tahun depan meskipun perekonomian dunia diramalkan akan dihadapkan kepada ketidakpastian akibat resesi ekonomi global.
Baca Juga
Dia memproyeksikan tingkat utilisasi pada 2023 akan meningkat ke level 83 persen - 85 persen dengan perkiraan total produksi mencapai 470 juta m2, setara dengan konsumsi per kapita sebesar 1,7m2/kepala.
Kendati demikian, angka utilisasi ini masih di bawah tingkat konsumsi per kapita di kawasan Asia Tenggara dengan rata-raya di atas 3m2/kapita, serta rata-rata dunia di level 2,5m2/kapita.